Liputanindo.id – Durasi dan kecepatan berjalan Rupanya dapat mengurangi risiko aritmia atau kelainan irama jantung yang Pandai menyebabkan stroke, menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Heart.
Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa berjalan dengan kecepatan “rata-rata” (Sekeliling 4 km/jam) dapat menurunkan risiko aritmia hingga lebih dari sepertiga. Mereka yang berjalan dengan kecepatan Segera lebih dari itu Mempunyai risiko yang lebih rendah.
“Pesan yang dapat kami bawa pulang, adalah bahwa orang-orang harus mencoba dan menemukan sedikit waktu dalam sehari Demi berjalan dengan tujuan tertentu,” kata penulis Jill Pell, seorang profesor kesehatan masyarakat di Universitas Glasgow, dikutip dari Heart pada Minggu (4/5/2025).
Para peneliti mengamati data dari 420.925 peserta yang melaporkan kecepatan berjalan mereka melalui kuesioner di UK Biobank, sebuah basis data biomedis berskala besar. Nyaris 82.000 juga memberikan data dari pelacak aktivitas yang memungkinkan peneliti memverifikasi kecepatan mereka.
Selama periode pelacakan selama 13 tahun, sebanyak 36.574 peserta (9 persen) didiagnosis dengan kelainan irama jantung. Sebanyak 23.526 menerima Penaksiran fibrilasi atrium, sementara Sekeliling 19.000 mengembangkan aritmia lain, seperti aritmia ventrikel, yang berasal dari ruang Dasar jantung.
Beberapa pola muncul pada pejalan kaki yang lebih Segera. Mereka cenderung Lelaki, tinggal di lingkungan yang Kagak terlalu miskin, dan Mempunyai gaya hidup yang lebih sehat.
Rata-rata, pejalan kaki yang lebih Segera Mempunyai lingkar pinggang yang lebih kecil, berat badan lebih ringan, dan Mempunyai kekuatan genggaman yang lebih Berkualitas serta kadar Elemen risiko metabolik yang lebih rendah, seperti lemak dan glukosa puasa, yang diukur dalam darah.
Dibandingkan dengan pejalan kaki yang Lamban, orang yang berjalan dengan kecepatan rata-rata Mempunyai risiko kelainan irama jantung sebesar 35 persen lebih rendah. Kecepatan berjalan Segera dikaitkan dengan penurunan risiko lebih lanjut, Yakni sebesar 43 persen.
Dari 81.956 peserta dengan data pelacak aktivitas, 4.117 mengalami aritmia. Berbeda dengan pejalan kaki Lamban, mereka yang berjalan dengan kecepatan rata-rata atau Segera Mempunyai Kesempatan 27 persen lebih rendah Demi didiagnosis mengalami aritmia. Semakin banyak waktu yang dihabiskan orang Demi berjalan Segera, semakin rendah risiko terkaitnya.
Berjalan kaki memberikan manfaat paling banyak bagi Perempuan, orang di Dasar 60 tahun, orang dengan indeks massa tubuh kurang dari 30, orang dengan hipertensi, dan orang dengan dua atau lebih kondisi kesehatan kronis.

