Jakarta Sinema Commission, Upaya Mewujudkan Kota Sinema

Jakarta Film Commission, Upaya Mewujudkan Kota Sinema
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno(Dok MI)

WAKIL Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyampaikan pihaknya sedang merancang satu lembaga yakni Jakarta Sinema Commission (Komisi Sinema Jakarta) Buat mewujudkan kota sinema yang berbudaya dan seni. Rano mengungkap Jakarta yang sedang dikembangkan menjadi ikon kota budaya dan seni, secara tak langsung mendeklarasikan sebagai kota sinema dengan segala industrinya.

Rano menambahkan Kalau komisi Sinema itu sudah dimiliki Nyaris semuan negara, seperti Korea, Hong Kong, Tokyo, hingga Belanda. 

“Kalau pernah dengar tentang Oscar. Jadi surprise (kejutan), mereka datang ke Indonesia, saya sempat ketemu, sedikit mengobrol dan mereka pun siap Buat membantu Jakarta membentuk komisi Sinema,” kata Rano Karno dalam Jakarta Future Festival bertajuk ‘Mengembangkan Jakarta Kota Sinema’ di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Minggu (15/6).

Cek Artikel:  Yoo Ah In Tegas Membantah Terkait Dugaan Kasus Pelecehan Seksual

Kendati demikian, impian Jakarta sebagai kota sinema ini butuh perjalanan panjang melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terkait pembangunan industri sehingga diharapkan Sinema menjadi satu prioritas Istimewa. “Musrembang itu ide dari masyarakat, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kemarin sudah menyusun rencana,” ucapnya.

Kemudian, lembaga ini Kagak di Dasar pengelolaan BUMD melainkan Komisi Sinema Jakarta (Jakarta Sinema Commission) akan dikelola oleh profesional.

“Harus menjadi lembaga sendiri, tapi yang Terang bukan BUMD. Harus dikelola oleh profesional. Eksis dua sistem, Dapat lembaga pengelola investasi (Indonesia Investment Authority/INA) dan Badan Layanan Biasa Daerah (BLUD),” ungkapnya.

Cek Artikel:  Gambar hidup Hanya Namamu Dalam Doaku Rilis Teaser Tampilkan Emosi Intens

Pembentukan Jakarta Sinema Commission dibuat sebagai lembaga pelayanan One Stop Service (OSS) atau Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Fungsinya yakni mencakup fasilitasi perizinan, database Posisi syuting, penghubung dengan Bakat lokal, dan Penganjur Istimewa Jakarta sebagai destinasi produksi Sinema.

Industri perfilman Indonesia mencatat pada 2024, total 122 juta penonton bioskop dan menjadikannya yang tertinggi sepanjang masa. Dari jumlah tersebut, lebih dari 65% atau Sekeliling 80 juta penonton menyaksikan Sinema lokal sehingga menunjukkan Penguasaan Sinema Indonesia di pasar domestik.(M-2)

Mungkin Anda Menyukai