Jakarta semakin Butuh Kembang

Jakarta semakin Butuh Bunga
Petani menyortir bunga mawar hasil panen yang dibudidayakan di Batu, Jawa Timur(ANTARA FOTO/Ari Bowo Bersihpto)

PEMERINTAH Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan bahwa kebutuhan bunga di masyarakat Jakarta semakin tinggi seiring tren memberikan bunga sebagai bentuk ekspresi perasaan pada orang lain.

“Geliat tertinggi jam 06.00. Lampau harga-harga tertentu ada fluktuasinya, Senin, Jumat itu pasti harga tinggi karena orang butuh bunga di Sabtu dan Minggu untuk pernikahan, acara-acara jatuhnya di hari libur,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati sebagaimana dilansir dari Antara.

Dia mengatakan bahwa meningkatnya kebutuhan masyarakat terkait bunga seiring dengan tren mengapresiasikan perasaan ke seseorang melalui bunga dalam bentuk papan bunga maupun buket.

Baca juga : Bilangan PHK Jakarta Tertinggi di Indonesia, Ini Solusi Disnaker Pemprov DKI

Cek Artikel:  Penduduk Lansia Terdampak Kebakaran Manggarai Butuh Obat-obatan

Kembang, kata Eliawati, juga kini menjadi tanda kehadiran seseorang di acara-acara tertentu seperti pernikahan. Misalnya yang bersangkutan berhalangan hadir.

“Demi ini banyak kalau, misalnya, tidak datang ke kawinan, bukan kasih uang tetapi kasih bunga. Seperti tanda kehadiran. Saya yakin kita punya potensi yang sangat luar biasa,” ujar dia.

Karena mengetahui kebutuhan ini, Pemprov DKI pun membangun sinergi dengan daerah-daerah sekitar Jakarta dan bahkan wilayah pemasok seperti Ambarawa di Jawa Tengah dan Malang di Jawa Timur, salah satunya demi menjaga suplai bunga.

Baca juga : Pemprov DKI Petakan Sasaran Program Sekolah Swasta Gratis

Eliawati mencontohkan, sebagian besar bunga sedap malam didapatkan dari pemasok kawasan Ambarawa, sementara mawar sebagian besar dari Malang.

Cek Artikel:  Kamis 158 Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

“Terdapat intervensi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjahit bagaimana kebutuhan itu supaya mereka mendapatkan kepastian pasokan, itu yang harus kita bersama-sama,” ujar dia.

Di sisi lain, Pemprov DKI dalam rangka meningkatkan promosi dan informasi produk bunga atau tanaman hias yang diperdagangkan di wilayah Jakarta mengadakan “Festival Kembang Rawa Belong 2024”.

Baca juga : Jakarta Bangun Pipa Air Bersih Sepanjang 7000 Kilometer

Festival yang diadakan di Pasar Kembang Rawa Belong, Jalan Sulaiman Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada 7-8 Agustus 2024 ini juga diadakan guna mendorong meningkatnya kegiatan agribisnis bunga atau tanaman hias khususnya di Jakarta.

“Kegiatan ini merupakan jawaban kami ke teman-teman pedagang bagaimana kami ingin meningkatkan kembali pamor Pasar Kembang Rawa Belong,” kata Eliawati.

Cek Artikel:  Dugaan Pencatutan NIK, Bawaslu DKI Sudah Masuk 70 Laporan

“Festival Kembang Rawa Belong 2024” diramaikan dengam serangkaian acara dan lomba seperti “hand bouquet”, “bloom box”, lomba dekorasi dan lomba mewarnai untuk anak-anak.

Selain itu lomba melukis totebag, lomba konten, kursus oshibana, kursus “hand bouquet” dan aneka diskusi (talkshow). (Ant/M-4)

Mungkin Anda Menyukai