Jajah Tepi Barat, Israel Hadapi Kondisi Darurat

Jajah Tepi Barat, Israel Hadapi Kondisi Darurat
Israel menciptakan kengerian di Tepi Barat.(Aljazeera)

BADAN keamanan dalam negeri Israel Shin Bet memperingatkan pada Kamis (22/8) bahwa meningkatnya serangan oleh pemukim ilegal Israel terhadap warga Palestina dan properti mereka di Tepi Barat yang diduduki dapat menyebabkan runtuhnya keamanan nasional.

Peringatan itu datang dalam pesan yang dikirim oleh Direktur Shin Bet Ronen Bar kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menurut Saluran 12 Israel.

Dalam pesannya, Bar memperingatkan bahwa meningkatnya kejahatan yang dilakukan oleh para pemukim di Tepi Barat akan menyebabkan ledakan kekerasan dan pertumpahan darah lebih lanjut antara kedua belah pihak. “Itu yang pada akhirnya menyebabkan keruntuhan keamanan nasional di Israel,” demikian laporan tersebut, dilansir dari Anadolu, Jumat (23/8).

Baca juga : Eropa hanya Dapat Mengecam Kebiadaban Israel di Tepi Barat dan Gaza

Cek Artikel:  Menlu AS Tiba di Israel Upayakan Gencatan Senjata di Gaza

Menanggapi hal ini, pemimpin oposisi Israel Yair Lapid menggambarkan pernyataan Bar sebagai peringatan terakhir terhadap bencana berikutnya.

‘Pemerintah tidak akan bisa mengklaim tidak tahu. Perdana menteri tidak akan bisa mengatakan, Mereka tidak menarik kerah jas saya. Mereka telah diperingatkan. Pemerintah bencana sekali lagi bergerak menuju keruntuhan keamanan nasional berikutnya,’ tulis Lapid di platform media sosial X.

Ia menyerukan agar Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan kelompok ekstremisnya disingkirkan dari pusat pengambilan keputusan mana pun. Ia menambahkan bahwa pelanggaran hukum massal di Yosh (Tepi Barat) harus dihentikan dengan tindakan keras.

Baca juga : Israel Perluas Permukiman di Tepi Barat, Gagalkan Pembentukan Palestina

Pekan lalu, pejabat militer Israel juga memperingatkan meningkatnya kekerasan pemukim ilegal terhadap warga Palestina di Tepi Barat, ditambah dengan penurunan penangkapan oleh polisi Israel.

Cek Artikel:  Jenderal Israel Genosida di Gaza Harus Tuntas Sebelum Rival Iran

Laskar polisi diawasi oleh Ben-Gvir, yang bahkan dituduh oleh politisi sayap kiri Israel menutup mata terhadap kekerasan pemukim ilegal terhadap warga Palestina.

Pada Mei, kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem mengungkap rencana pemerintah Netanyahu yang bekerja sama dengan para pemukim ilegal untuk menggusur para penggembala dan penduduk Palestina dari tanah mereka di Tepi Barat. B’Tselem menggambarkan hal ini sebagai bagian dari sistem apartheid Israel.

Baca juga : Laskar Israel Lindungi Pemukim Ilegal Serbu Makam Yusuf

Perkiraan Israel menunjukkan bahwa lebih dari 720 ribu pemukim ilegal tinggal di pemukiman Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Selama beberapa tahun terakhir, tentara Israel telah melakukan serangan rutin di Tepi Barat yang diduduki, yang meningkat setelah perang Israel-Hamas dimulai Oktober lalu.

Cek Artikel:  Kapolri TNI-Polri Niscayakan Tak Terdapat Ancaman Keamanan selam KTT IAF di Bali

Anggota Palestina juga diserang dengan kejam oleh pemukim ilegal Israel. Setidaknya 640 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 5.400 lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel di wilayah yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan.

Dalam pendapat penting pada 19 Juli, Mahkamah Global menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun di tanah Palestina adalah melanggar hukum dan menuntut evakuasi semua pemukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (I-2) 

Mungkin Anda Menyukai