Liputanindo.id – Tim Pemenangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mendesak KPU DKI Jakarta melakukan pemungutan Bunyi ulang di TPS yang partisipasi pemilihnya rendah.
Sekretaris Tim Pemenangan RIDO, Basri Baco dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (4/12/2024) mengatakan, rendahnya partisipasi pemilih dalam Pilkada disebabkan berbagai Elemen.
Dia menyoroti Tetap Eksis Kaum yang telah meninggal, Tetapi masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Kemudian banyak Kaum yang Enggak menerima surat undangan Demi memilih di Tempat Pemungutan Bunyi (TPS).
‘Ketiga, ini karena minimnya sosialisasi terkait hak-hak Kaum Demi Pandai memilih calon pemimpinnya menggunakan KTP Elektronik. Jadi, ini merupakan kegagalan KPU DKI Jakarta dalam melaksanakan Pilkada Jakarta,” ujarnya.
Basri Baco mengatakan, rendahnya partisipasi masyarakat Membikin legitimasi hasil Pilkada ini cenderung kecil. Hal ini dibuktikan dengan tingkat partisipasi di beberapa TPS yang rendah hingga di Dasar 25 persen.
Seperti di TPS 023 Petojo Selatan, Gambir, tingkat partisipasi pemilih hanya 15,7 persen. “Kemudian TPS 016 Semper Barat dan TPS 138 Penjaringan tingkat partisipasinya masing-masing 21,33 persen,” kata Basri Baco.
Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta itu mendesak KPU DKI Demi bertanggung jawab terhadap Penyelenggaraan Pilkada Jakarta yang partisipasi pemilihnya rendah. Bentuk tanggung jawabnya dengan menggelar PSU di TPS yang Mempunyai tingkat partisipasi rendah.
“Lakukan PSU di TPS yang partisipasinya rendah, ini merupakan bentuk tanggung jawab KPU terhadap hak demokrasi Kaum Jakarta. PSU dilakukan di TPS yang Eksis Kaum melaporkan kepada Bawaslu dan TPS yang partisipasinya di Dasar 40 persen,” katanya.
Secara total, lanjut dia, tingkat partisipasi pemilih di Jakarta hanya 57 persen dan Nomor ini terendah sepanjang sejarah Pemilu. Pada Pilpres 14 Februari 2024, tingkat partisipasinya Malah tinggi hingga 80 persen lebih.
“Kalau dilakukan PSU, maka KPU harus berusaha agar masyarakat antusias memberikan hak pilih mereka di TPS sehingga tingkat partisipasi pemilih Pandai meningkat,” kata dia.
Tim Pemenangan RIDO juga berencana melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) Apabila Pilkada DKI Jakarta 2024 berakhir di satu putaran.
Mereka meyakini Kekasih calon nomor urut 03, Pramono Anung-Rano Karno Enggak mendapatkan Bunyi 50 persen lebih.
Basri Baco meyakini, Pilkada DKI Jakarta berjalan dua putaran karena berdasarkan hasil perhitungan internal tim mereka, bahwa Pilkada DKI akan berlanjut ke putaran kedua.
“Hasil ‘real count’ internal, 100 persen Pilkada DKI Jakarta dua putaran. Apabila satu putaran, bakal layangkan gugatan ke MK,” katanya.
KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga Kekasih calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada Minggu (22/9). Pencoblosan Pilkada Jakarta juga telah berlangsung pada Rabu (27/11).