Jadi Negara Aksesi OECD Pertama di ASEAN, Airlangga: Indonesia Bangga

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Paris: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan apresiasi atas dukungan negara-negara sahabat terhadap upaya Indonesia Kepada bergabung di OECD. Mulai dari dibukanya Percakapan aksesi pada Februari 2024 hingga tahapan asesmen Independen yang Demi ini sedang berjalan.

“Indonesia bangga menjadi negara pertama di ASEAN yang menjadi negara aksesi OECD,” tutur Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Maret 2025.

Airlangga mengadakan pertemuan dengan perwakilan Negara-negara OECD seperti Duta Besar Australia, Duta Besar Jepang serta Wakil Duta Besar Jerman, Belanda, dan Polandia. Mereka merupakan perwakilan dari negara yang telah memberikan dukungan bagi percepatan proses aksesi Indonesia di OECD.

Cek Artikel:  Meski Anjlok, Harga Emas Tetap Tetap Prospektif untuk Jangka Panjang

Langkah strategis Indonesia Kepada bergabung ke dalam OECD ini memotivasi negara ASEAN lainnya, yakni Thailand yang menyusul pada Juni 2024. Selain itu, bergabungnya Indonesia di OECD juga akan mendukung cita-cita besar Indonesia Emas 2045 melalui transisi dan transformasi struktural.

Transformasi struktural dapat memperluas akses pasar, permodalan, keterampilan, dan teknologi. Transformasi diperlukan karena Indonesia perlu mencapai pertumbuhan ekonomi di Bilangan 6-8 persen dalam 20 tahun ke depan, agar dapat keluar dari jebakan negara dengan pendapatan menengah (middle-income trap).

“Prioritas Pemerintah Indonesia Demi ini adalah meningkatkan daya saing, produktivitas, dan investasi Kepada menciptakan lapangan pekerjaan dan mencapai Sasaran pertumbuhan delapan persen secara bertahap,” ungkap Airlangga.
 

Cek Artikel:  BI Kerek Etnis Tumbuh ke 6%, Gubernur: Jaga Rupiah


(Ilustrasi OECD. Foto: Dok istimewa)

Sasaran perampungan aksesi Member OECD

Pemerintah Indonesia menargetkan akan menyelesaikan proses aksesi OECD dalam jangka waktu tiga Tamat empat tahun ke depan. Selain itu, aksesi Indonesia di OECD telah dicantumkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

“Sasaran Indonesia adalah menyampaikan draf Initial Memorandum sebelum Juni 2025 ini, agar siap menandai langkah Peta Jalan Aksesi pada Pertemuan Dewan OECD Tingkat Menteri di bulan Juni 2025. Indonesia akan mempercepat penyelarasan seluruh substansi instrumen OECD,” katanya.

Sekretariat Tim Nasional OECD telah mengidentifikasi kebutuhan dukungan kapasitas seperti proses implementasi yang komprehensif dan potensi penguatan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan. Airlangga juga membuka Kesempatan kolaborasi dan dukungan dengan para negara-negara OECD.

Cek Artikel:  Pemerintah Apresiasi Transformasi Swasta Terapkan ESG

“Penguatan Interaksi antara Indonesia, Negara-negara Member OECD, dan Sekretariat OECD di Paris sangat Krusial dalam strategi percepatan aksesi Indonesia,” tegas dia.

Mungkin Anda Menyukai