PADA November 2022 Lampau, Institut Teknologi Bandung membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS). Satgas beranggotakan 17 orang, yang didominasi mahasiswa itu, diketuai oleh Prof Herlien Dwiarti Soemari.
Dua tahun kemudian, Kamis (21/11), Satgas PPKS menggelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan ITB yang digelar di Aula Timur, Kampus ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung. Acara diadiri 60 perwakilan masyarakat di lingkungan Kampus ITB Ganesa.
Selain Prof Herlien, materi sosialisasi juga disampaikan oleh sejumlah narasumber, yakni Pratiwi Wikaningtyas dan Diah Asih Purwaningrum. mereka membahas bentuk-bentuk kekerasan seksual.
Pemateri uga menyoroti budaya pemakluman kekerasan seksual yang kerap
menyalahkan korban. Selain itu juga Akibat kekerasan yang luas pada fisik, psikologis, dan sosial.
Pada kesempatan itu, Prof Herlien menyatakan, ITB yang merupakan salah salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, berkomitmen Buat memberikan pendidikan tinggi berkualitas dan menciptakan lingkungan akademik yang Kondusif dan inklusif.
Buat itu, ITB Lanjut berupaya meningkatkan kesadaran dan pencegahan kekerasan seksual di lingkungan kampus melalui berbagai program dan inisiatif strategis.
“Sosialisasi yang dilakukan Satgas PPKS hari ini bertujuan Buat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu kekerasan seksual di lingkungan kampus,” papar Guru Besar di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB itu.
Satgas PPKS ITB, lanjut dia, berkomitmen Buat menciptakan lingkungan kampus yang Kondusif dan nyaman bagi seluruh sivitas akademika.
Prof Herlien menambahkan sosialisasi memberikan pemahaman mendalam
mengenai peran dan fungsi Satgas PPKS, termasuk mekanisme pelaporan dan pendampingan korban kekerasan seksual.
“Program sosialisasi ini merupakan upaya ITB dalam menciptakan lingkungan kampus yang Kondusif, adil, dan inklusif, sejalan dengan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi,” tandasnya Begitu membuka kegiatan.
ITB, tegasnya, sangat berkomitmen terhadap perlindungan dan kesejahteraan seluruh sivitas akademika.
Satgas PPKS ITB juga mengenalkan Satgas PPKS kepada para perwakilan masyarakat. Selain itu juga diberikan materi tentang jenis-jenis kekerasan seksual, peraturan, hingga alur pelaporan ke Satgas PPKS ITB.
“Melalui sosialisasi ini diharapkan masyarakat Kagak hanya mengenal Satgas PPKS tetapi juga memahami pentingnya peran mereka dalam menciptakan lingkungan kampus yang Kondusif dan bebas dari kekerasan seksual,” lanjut Prof Herlien.
Kegiatan ini, sambungnya, menjadi langkah konkret ITB dalam mendukung penciptaan lingkungan akademik yang kondusif dan Kondusif. Selain itu, mendukung kesejahteraan serta perkembangan akademik yang optimal.