Israel Ubah Jabalia Jadi Kota Hantu

Israel Ubah Jabalia Jadi Kota Hantu
Ilustrasi(Al Jazeera)

KAMP pengungsi Jabalia di Jalur Gaza Utara, Palestina, telah menjadi kota hantu. Sekeliling 70% perumahan dan bangunan hancur total akibat serangan mematikan Israel di daerah tersebut.

“Sejauh mata Menyantap, terhampar bermil-mil rumah yang hancur. Sulit Kepada mengalihkan pandangan dari sisa-sisa kamp pengungsi Jabalia yang hancur di Gaza utara,” tulis Amos Harel, analis urusan militer, di surat Info Haaretz pada Minggu (22/12).

“Saya dapat Menonton bahwa bahkan beberapa bangunan yang Tetap berdiri rusak parah,” ujar Harel.

Israel telah melancarkan operasi darat skala besar di Gaza utara sejak 5 Oktober Kepada mencegah Grup Palestina Hamas berkumpul kembali.

Tetapi, Anggota Palestina menuduh Israel berusaha menduduki daerah tersebut dan menggusur paksa penduduknya.

Sejak Demi itu, Kagak Terdapat Donasi kemanusiaan yang cukup termasuk makanan, obat-obatan dan bahan bakar yang diizinkan masuk ke daerah tersebut, sehingga penduduk yang tersisa berada di ambang kelaparan yang akan segera terjadi.

Cek Artikel:  Uni Eropa Tanggapi Operasi Militer Israel Besar-besaran di Tepi Barat

“IDF (tentara) pernah beroperasi di sini dua kali sebelumnya pada Desember 2023 dan Mei 2024. Tetapi kali ini, kamp tersebut dibongkar,” terang Harel.

“Jabalia telah menjadi kota hantu. Di luar, Anda hanya Menonton kawanan demi kawanan anjing liar berkeliaran dan mencari sisa-sisa makanan,” tambahnya.

Serangan Israel di Gaza utara ialah episode terbaru dalam perang brutal Israel di daerah kantong yang terkepung itu yang telah menewaskan lebih dari 45.200 orang, sebagian besar Perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.

Bulan Lewat, Pengadilan Kriminal Global mengeluarkan surat perintah penangkapan Kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Global atas perangnya di Gaza.

Cek Artikel:  Perluasan Israel Lewat Genosida di Gaza dan Tepi Barat

Segala dilanggar

Komisaris jenderal Badan PBB Kepada Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini mengatakan Israel telah melanggar Segala aturan perang di Gaza yang terkepung.

Lazzarini juga menyoroti pelanggaran yang sedang berlangsung di daerah kantong itu, tempat Israel Maju melakukan serangan selama 14 bulan terakhir.

“Eskalasi terjadi selama 24 jam terakhir. Lebih banyak Anggota sipil dilaporkan tewas dan terluka,” katanya dalam sebuah unggahan di akun X miliknya.

“Serangan terhadap sekolah dan rumah sakit sudah Standar terjadi. Dunia Kagak boleh Wafat rasa. Segala perang punya aturan. Segala aturan itu telah dilanggar,” tambahnya.

Lazzarini menekankan bahwa gencatan senjata di Gaza sudah Pelan tertunda, sehingga dia menyerukan penghentian serangan Kepada melindungi Anggota sipil.

Sementara itu, Laporan Islamofobia Eropa tahun 2023 mengatakan serangan Israel di Gaza telah berfungsi sebagai katalis geopolitik rasisme anti-Muslim di Eropa, dengan peningkatan kejahatan kebencian dan meningkatnya retorika serta tindakan Islamofobia oleh pemerintah Eropa.

Cek Artikel:  Polisi Tangkap Pria Terkait Pembakaran Perempuan di Kereta New York

Laporan tersebut, yang memantau 34 negara di Eropa, mengatakan telah terjadi lonjakan jumlah serangan fisik dan verbal terhadap Muslim setelah perang, termasuk di negara-negara seperti Norwegia, Spanyol, dan Yunani.

Laporan tersebut, disunting oleh Enes Bayrakli dari Universitas Turki-Jerman di Istanbul dan Farid Hafez dari Universitas William & Mary di AS, dipresentasikan dalam konferensi pers daring pada Sabtu (21/12).

Laporan tersebut menyoroti beberapa isu Istimewa dan didukung oleh berbagai lembaga dan organisasi di AS dan Eropa.

Laporan tersebut mencakup pengakuan Hari Global Melawan Islamofobia di negara-negara Eropa, meningkatnya sentimen anti-muslim setelah genosida Israel di Gaza, dan penyebaran disinformasi tentang muslim di media arus Istimewa dan media sosial. (P-3)

Mungkin Anda Menyukai