Israel Tingkatkan Operasi di Gaza Utara, Rumah Sakit Kehabisan Obat

Israel Tingkatkan Operasi di Gaza Utara, Rumah Sakit Kehabisan Obat
Anggota Jabalia yang tewas akibat serangan Israel.(Al Jazeera)

MILITER Israel mengepung rumah sakit dan tempat penampungan bagi Anggota telantar di Jalur Gaza Utara, Palestina, pada Senin (21/10). Israel meningkatkan operasinya hingga mencegah Sokongan mencapai Anggota sipil.

Militer Israel menangkap para pria dan memerintahkan para Perempuan Kepada meninggalkan kamp pengungsi bersejarah Jabalia. “Serangan udara Israel terhadap satu rumah di Jabalia menewaskan lima orang dan melukai beberapa lainnya,” kata petugas medis setempat.

Badan pengungsi Palestina PBB UNRWA mengatakan otoritas Israel mencegah misi kemanusiaan mencapai daerah di utara daerah kantong Palestina dengan pasokan Krusial, termasuk obat-obatan dan makanan. “Orang-orang yang mencoba melarikan diri terbunuh, jasad mereka ditinggalkan di jalan,” kata kepala UNRWA Philippe Lazzarini di X.

Petugas medis di Rumah Sakit Indonesia mengatakan Laskar Israel menyerbu suatu sekolah dan menahan para pria itu sebelum membakarnya. “Api mencapai generator rumah sakit dan menyebabkan pemadaman listrik,” imbuh mereka.

Pejabat kesehatan mengatakan mereka telah menolak perintah tentara Israel, yang memulai serangan baru ke Daerah utara lebih dari dua minggu Lewat, Kepada mengevakuasi tiga rumah sakit di daerah tersebut atau meninggalkan pasien tanpa pengawasan.

Kemudian pada Senin (21/10), Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hussam Arang Safiya, mengatakan sedikitnya dua pasien kritis yang terluka di unit perawatan intensif meninggal karena kurangnya pasokan medis. “Unit darah rumah sakit sudah Betul-Betul habis. Kami menerapkan metode perawatan prioritas bagi pasien. Ini Realita yang Terdapat,” kata Arang Safiya dalam pesan video kepada media.

Cek Artikel:  Turki Desak Dunia Bersatu untuk Hentikan Genosida di Gaza

“Laskar Israel tetap berada di luar rumah sakit tetapi Kagak masuk,” kata mereka. Petugas medis di rumah sakit kedua, Kamal Adwan, melaporkan tembakan gencar Israel di dekat rumah sakit pada malam hari.

“Tentara membakar sekolah-sekolah di sebelah rumah sakit dan Kagak Terdapat seorang pun yang Dapat masuk atau meninggalkan rumah sakit,” kata seorang perawat di Rumah Sakit Indonesia yang meminta Kepada Kagak disebutkan namanya.

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 18 orang tewas di Jabalia dan delapan orang di tempat lain di Gaza akibat serangan Israel.

Militer Israel mengatakan dalam suatu pernyataan, pasukannya telah membongkar infrastruktur dan terowongan serta membunuh para pejuang yang diduga berada di Daerah Jabalia.

Laskar telah membantu ribuan Anggota sipil Kepada mengungsi dengan Kondusif melalui rute yang terorganisasi. Hal ini bertentangan dengan laporan dari badan Sokongan PBB. 

“Israel sedang berhubungan dengan masyarakat Dunia dan sistem perawatan kesehatan Gaza Kepada memastikan layanan darurat rumah sakit beroperasi,” katanya.

Minggu Lewat, Amerika Perkumpulan (AS) mengatakan kepada Israel bahwa mereka harus mengambil langkah-langkah selama sebulan Kepada memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza atau menghadapi potensi Restriksi Sokongan militer AS.

Israel telah mengintensifkan operasinya di Gaza dan Libanon setelah terbunuhnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar minggu Lewat. Kondisi ini telah meningkatkan Cita-cita akan dimulai perundingan gencatan senjata Kepada mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari setahun.

Negara itu telah berjanji Kepada membasmi Hamas, Grup yang sebelumnya menguasai Gaza dan yang serangannya terhadap Israel tahun Lewat memicu perang, tetapi dalam melakukannya telah menghancurkan sebagian besar Daerah dan menewaskan puluhan ribu orang. Lebih dari 1,9 juta orang telah menjadi miskin dan putus asa mencari makanan.

Cek Artikel:  Momen Biden Salah Sebut Presiden Ukraina sebagai Putin, Dibalas Senyuman Manis oleh Zelenskyy

“Kami menghadapi Mortalitas akibat bom, kehausan, dan kelaparan,” kata Raed, seorang Anggota kamp Jabalia. “Jabalia sedang disapu Bersih dan Kagak Terdapat saksi mata atas kejahatan itu. Dunia menutup mata,” sebutnya. 

Terpaksa tinggal di toilet

Hadeel Obeid, seorang perawat pengawas di rumah sakit Indonesia, mengatakan mereka kehabisan persediaan medis, termasuk kain kasa steril dan obat-obatan. “Pasokan air telah terputus dan Kagak Terdapat makanan selama empat hari berturut-turut,” katanya.

PBB mengatakan Kagak dapat mencapai tiga rumah sakit di Gaza utara. Kantor Hak Asasi Mahluk PBB menuduh Laskar Israel melakukan Adonan tangan yang melanggar hukum terhadap Sokongan kemanusiaan dan mengeluarkan perintah yang menyebabkan pengungsian paksa. 

Dikatakan bahwa tindakan mereka mungkin menyebabkan kehancuran penduduk Palestina di Daerah paling utara Gaza melalui Mortalitas dan pengungsian. 

Lazzarini mengatakan orang-orang yang terluka tergeletak tanpa perawatan di rumah sakit yang terkena serangan. “Tempat penampungan UNRWA yang tersisa sangat penuh sesak. Sebagian pengungsi kini terpaksa tinggal di toilet,” katanya.

Israel mengatakan telah mengirimkan pasokan kemanusiaan dalam jumlah besar ke Gaza melalui pengiriman darat dan udara. Israel juga mengatakan telah memfasilitasi evakuasi pasien dari Rumah Sakit Kamal Adwan.

Palestina mengatakan Kagak Terdapat Sokongan yang masuk ke Daerah Gaza utara tempat operasi sedang aktif.

Dalam laporan awal bulan ini bahwa persediaan makanan telah menurun drastis sejak otoritas Israel memperkenalkan aturan bea cukai baru pada sejumlah Sokongan kemanusiaan dan secara terpisah mengurangi pengiriman yang diselenggarakan oleh berbagai bisnis.

Cek Artikel:  AS Tolak Gagasan Pindah Massal Anggota Tepi Barat

Penduduk dan petugas medis mengatakan Laskar Israel telah memperketat pengepungan mereka terhadap Jabalia dengan menempatkan tank di kota Beit Hanoun dan Beit Lahia di dekatnya serta memerintahkan penduduk Kepada pergi.

Pejabat Israel mengatakan perintah evakuasi ditujukan Kepada memisahkan pejuang Hamas dari Anggota sipil dan membantah adanya rencana sistematis Kepada mengusir Anggota sipil. 

Dikatakan bahwa pasukannya yang beroperasi di Gaza utara menewaskan sejumlah orang yang dituduh sebagai orang bersenjata Hamas.

Hamas menuduh Israel melakukan tindakan genosida dan pembersihan etnis Kepada memaksa orang meninggalkan Gaza utara. Israel juga menghadapi tuduhan pelanggaran Konvensi Genosida 1948 di Mahkamah Dunia.

Sayap bersenjata Hamas mengatakan para pejuang menyerang Laskar di sana dengan roket antitank dan tembakan mortir serta meledakkan bom terhadap Laskar yang berada di dalam tank serta yang ditempatkan di rumah-rumah.

Di tempat lain di daerah kantong itu, serangan Israel menewaskan sedikitnya lima orang di Rafah di Jalur Gaza selatan dan empat orang dalam dua serangan terpisah di Kota Gaza.

Sinwar yang terbunuh dituduh menjadi salah satu dalang serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober 2023 terhadap komunitas Israel yang menewaskan Sekeliling 1.200 orang, dengan Sekeliling 253 orang lainnya dibawa kembali ke Gaza sebagai sandera, menurut penghitungan Israel.

Pengeboman Israel berikutnya di Gaza telah menewaskan lebih dari 42.500 Anggota Palestina, dengan 10.000 korban tewas lainnya yang Kagak terhitung jumlahnya diperkirakan terkubur di Dasar reruntuhan, seperti dilaporkan otoritas kesehatan Gaza. (Chinadaily/Z-2)

 

Mungkin Anda Menyukai