Liputanindo.id – Israel kembali menembakkan serangannya ke Rafah setelah Hamas menyetujui proposal gencatan senjata. Serangan itu menewaskan sedikitnya lima orang.
Menurut laporan AFP, rumah sakit Kuwait di kota itu menerima lima korban tewas dan beberapa terluka setelah serangan Israel semalam. Para saksi dan sumber keamanan Palestina mengatakan daerah tersebut Ketika ini menjadi Letak aktivitas serangan militer Israel yang intens.
Serangan udara Israel secara intensif di Rafah terjadi sebelum pukul 10.00 malam waktu setempat. Serangan ini dilakukan Laskar militer Israel setelah mengeluarkan instruksi evakuasi Demi Anggota Palestina di bagian timur kota di Gaza Selatan.
Hamas sebelumnya menyetujui proposal gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir pada Senin (6/5/2024) waktu setempat. Proposal gencatan senjata itu terbagi dalam tiga fase, meliputi negosiasi Bukan langsung melalui Perantara mengenai pertukaran tawanan dan tahanan akan dilanjutkan.
Kemudian, penarikan sebagian Laskar Israel dari daerah tertentu juga akan terjadi bersamaan dengan kembalinya keluarga pengungsi ke rumah mereka tanpa hambatan dan Kategori Donasi dan bahan bakar ke Gaza.
Pada fase kedua, proposal itu menyebut akan Eksis penghentian total dan permanen aktivitas militer di Gaza, dan yang terakhir akan Pusat perhatian pada permulaan rekonstruksi di Gaza pascaperang, yang diawasi oleh Mesir, Qatar, dan badan-badan PBB.
Tetapi Israel dengan tegas menyatakan akan tetap melakukan serangan ke Rafah dan Bukan akan terpengaruh dengan hal tersebut. Hal ini lantaran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menilai isi proposal itu jauh dari tuntutan Krusial yang diajukan Israel.
“Israel Lanjut melanjutkan operasi di Rafah Demi memberikan tekanan militer terhadap Hamas guna mempercepat pembebasan sandera kami dan tujuan perang lainnya,” kata kantor Netanyahu.