Israel Tetap Larang Bahan Bakar Masuk Gaza, PBB: Berdampak ke Rumah Lara

Liputanindo.id – Israel dilaporkan Tetap Enggak mengizinkan bahan bakar masuk ke Gaza. Pelarangan ini Membangun krisis listrik yang berdampak pada rumah Lara.

Seorang pejabat PBB mengatakan Israel Enggak mengizinkan adanya Donasi kemanusiaan berupa bahan bakar yang masuk ke Jalur Gaza. Pencegahan yang dilakukan Israel ini berdampak Enggak baik bagi sektor layanan medis.

“Kurangnya listrik dan bahan bakar Maju berdampak pada penyedia layanan dasar, termasuk rumah Lara, ambulans, toko roti, dan truk Donasi,” kata Stephane Dujarric, dikutip Anadolu, Rabu (17/7/2024).

Berdasarkan catatan PBB dalam dua minggu terakhir, rata-rata bahan bakar yang digunakan di Jalur Gaza sebanyak 80.000 liter per hari. Jumlah ini meningkat dari Sekeliling 45.000 liter setiap hari dalam dua minggu terakhir bulan Juli.

Cek Artikel:  Inggris Handalkan 30 Izin Ekspor Senjata ke Israel

“Meskipun hal ini menunjukkan kemajuan, kebutuhan Kepada operasi kemanusiaan yang paling mendasar adalah 400.000 liter per hari, dan pihak berwenang Israel Tetap Enggak mengizinkan alokasi bahan bakar Kepada para pekerja kemanusiaan lokal, sehingga mencegah mereka mentransfer pasokan di Gaza,” tegas Dujarric.

Terkait beberapa serangan udara di Gaza, Dujarric mengatakan serangan itu telah menewaskan dan melukai puluhan korban. Bahkan salah satu serangan berjarak seratus meter dari Pusat Operasi Kemanusiaan Gabungan PBB.

“Salah satu serangan terjadi hanya beberapa ratus meter dari Pusat Operasi Kemanusiaan Gabungan kami di Deir al Balah, yang digunakan oleh PBB dan Kenalan LSM kami,” katanya.

Lewat, mengenai pengungsian, Dujarric mengatakan Kantor PBB Kepada Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa keluarga Maju berpindah dari Kota Gaza ke Deir al Balah, dengan lebih dari 1.000 orang terlihat menyeberang dalam seminggu terakhir.

Cek Artikel:  Sebut Penjualan Senjata AS ke Korea Selatan Sembrono, Korea Utara Peringatkan Hal Berbahaya

Lebih dari 38.700 Anggota Palestina telah terbunuh, sebagian besar Perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 89.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Mungkin Anda Menyukai