Israel Terjepit di Antara Iran dan Hamas

Israel Terjepit di Antara Iran dan Hamas
Ilustrasi MI(Duta)

ISRAEL salah hitung. Di tengah tekanan global agar perang Gaza segera dihentikan dan protes publik Israel agar PM Benjamin Netanyahu mengundurkan diri dan pemilu dini segera digelar, pada 1 April lalu, Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus. Seluruh anggota PBB mengecamnya, kecuali AS, Inggris, dan Prancis. Memang sesuai dengan Definisikel 51 Piagam PBB, konsulat ialah objek yang tak bisa dijadikan target serangan. Apabila hal itu terjadi, negara pemilik konsulat berhak membela diri.

 

Hitungan Netanyahu

Serangan terhadap konsulat Iran tidak akan menimbulkan masalah. Bahkan, diharapkan menguatkan legitimasinya di dalam negeri yang merosot akibat ketidakbecusannya mengelola negara. Serangan dadakan Hamas ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober menimbulkan kekecewaan luas di kalangan masyarakat Israel. Serangan yang tidak ada presedennya itu mengungkapkan kerentanan badan intelijen Mossad dan Shin Bet serta militer Israel (IDF). Serangan itu sendiri menewaskan 1.139 warga Israel, baik sipil maupun militer, dan menawan sekitar 230 waga Israel dan asing di Gaza.

Cek Artikel:  Gimik Independenitas Pemilu Habis Tagar Paslon, Terbitlah Dua Jari Dari Mobil Kepresidenan

Selengkapnya baca di epaper Media Indonesia https://epaper.mediaindonesia.com/detail/a-8329

Mungkin Anda Menyukai