Israel Serbu Rumah Sakit Al Shifa di Gaza, 5.000 Orang Disandera

Liputanindo.id GAZA – Tentara IDF Israel pada Kamis (16/11/2023) menyerbu Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza. Dalam penyerbuan tersebut, Israel menyandera Sekeliling 5.000 orang di dalamnya, termasuk dokter, perawat, staf RS, pasien, para pengungsi, lapor kantor Informasi Palestina WAFA.

Insiden tersebut terjadi Kamis malam waktu setempat, ketika ratusan tentara pendudukan Israel menyerbu rumah sakit itu, setelah delapan hari berturut-turut mengepung fasilitas medis tersebut.

Baca Juga:
Israel Serang Kamp Pengungsi Rafah, Sedikitnya 30 Tewas

Staf rumah sakit telah memohon Palang Merah Dunia dan organisasi dunia lainnya Buat meminta perlindungan. Situasi di dalam rumah sakit kian Jelek, Tak Eksis akses terhadap air, listrik, atau makanan.

Cek Artikel:  Pengajuan Penangguhan Penahanan Siskaeee Ditolak Polda Metro Jaya

Dalam laporan WAFA, Laskar pendudukan Israel menembaki siapa saja yang berpindah tempat di dalam rumah sakit, melukai seorang anak berusia 12 tahun yang tertembak di kaki setelah mencoba berpindah tempat.

Koresponden WAFA memastikan bahwa Laskar pendudukan Israel Lalu mengepung rumah sakit dengan tank dan buldoser, sementara tentara Israel Lalu menyerbu Posisi tersebut. Laskar pendudukan Tak hanya menyerbu rumah sakit, tetapi juga menghancurkan peralatan medis, termasuk CT scan dan mesin MRI.

Dinding utara dan selatan kompleks, dapur rumah sakit, dan sejumlah kendaraan Punya staf dan Kaum sipil dihancurkan oleh buldoser Israel. Laskar pendudukan juga telah meratakan Seluruh jalan dalam radius satu kilometer dari rumah sakit, seperti dilansir dari Antara.

Cek Artikel:  Ini Daftar Harga Tiket Konser Jonas Brothers di Indonesia

Menurut kantor Informasi Anadolu, tentara Israel meledakkan ruang Dasar tanah beberapa bangunan di kompleks Rumah Sakit Al Shifa, setelah menyerbu rumah sakit tersebut pada Rabu.

Militer Israel menuding Hamas Mempunyai pusat komando Dasar tanah yang tersembunyi di Dasar rumah sakit tersebut. Tudingan itu dibantah oleh Grup perlawanan Palestina tersebut.

Menurut kantor media pemerintah Gaza, Sekeliling 1.500 staf medis, 700 pasien, 39 bayi prematur, dan 7.000 pengungsi berada di dalam kompleks RS Al Shifa. Kompleks RS Al Shifa, yang berafiliasi dengan Kementerian Kesehatan Palestina, merupakan kompleks layanan kesehatan terbesar di Jalur Gaza.

Didirikan pada 1946 di Kota Gaza, kompleks ini telah berkembang menjadi fasilitas medis Penting di kantong Palestina tersebut, dengan mempekerjakan 25 persen dari seluruh petugas kesehatan yang berada di Gaza, kata WAFA. (IRN)

Cek Artikel:  Rafael Alun Minta Dibebaskan, KPK: Hal Kebiasaanl, Bukan Akan Pengaruhi Fakta Hukum

 

Baca Juga:
Presiden AS Sebut Tragedi Gaza Bukan Genosida

 

Mungkin Anda Menyukai