Israel makin Biadab, Pasien Anak Tewas dalam Serangan RS Gaza

Israel makin Biadab, Pasien Anak Tewas dalam Serangan RS Gaza
Dr. Hossam Serbuk Safia, pria yang Enggak meninggalkan pekerjaannya sejak awal genosida meskipun Terdapat pengepungan, ancaman, dan risiko. Dokter dan staf medis terjebak Ketika ini dan ditahan oleh IOF.(@alhelou.y)

Laskar Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara. Ini menewaskan pasien anak dan melukai petugas medis. Kantor Informasi WAFA melaporkan serangan biadab itu pada Jumat (26/10).

Saksi mata mengatakan tentara Israel menyerbu RS itu dan memerintahkan pasien Kepada berkumpul di halaman.

Penyerbuan dimulai dengan serangan udara yang menghantam gedung dan halaman rumah sakit, termasuk mesin pemasok oksigen.

Direktur RS Kamal Adwan Dr Hussam Serbuk Safiya mengatakan kepada CNN bahwa dua pasien anak dalam ventilator meninggal setelah mesin itu terkena ledakan.

“Bukannya menerima Donasi, kami malah dikirimi tank,” kata Serbuk Safiya lewat video yang dia unggah di media sosial, seperti dikutip Middle East Eye.

Cek Artikel:  Iran Bantah Ikut Adonan Urusan Pilpres AS, Tantang Beberkan Bukti Seksama Peretasan

Sedikitnya 600 pasien, kerabat mereka, dan petugas medis terperangkap di RS tersebut, menurut laporan Al Jazeera yang mengutip pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza.

Kementerian itu menambahkan bahwa situasi di fasilitas kesehatan itu sangat mengkhawatirkan.

Menurut laporan WAFA, RS Kamal Adwan telah dikepung Laskar Israel sejak malam sebelumnya. Tank-tank melepaskan tembakan yang mengancam nyawa pasien di sana.

Tentara juga melarang kiriman Donasi ke rumah sakit tersebut. Padahal, lebih dari 15 pasien sedang menunggu giliran Kepada dioperasi.

Di platform X, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Ghebreyesus mengaku kehilangan kontak dengan staf RS Kamal Adwan dan menyebut serangan Israel itu sangat mengganggu.

Cek Artikel:  Gedung Putih Sambut Tersangka Penjahat Perang Israel Yoav Gallant

Militer Israel mengatakan serangan mereka didasarkan pada informasi intelijen yang mengindikasikan Terdapat, “Teroris dan infrastruktur teroris,” di rumah sakit tersebut, menurut laporan Al Jazeera.

Lebih dari 42.800 Kaum Palestina di Gaza, sebagian besar Perempuan dan anak-anak, telah kehilangan nyawa mereka dan lebih dari 100.500 lain terluka akibat Serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.

Serangan tersebut telah menyebabkan Nyaris seluruh penduduk di Daerah kantong Palestina itu mengungsi di tengah blokade yang menimbulkan kelangkaan makanan, air Bersih, dan obat-obatan. Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Global atas tindakannya di Gaza. (Ant/Z-2)

Mungkin Anda Menyukai