ANGKATAN udara Israel melancarkan lebih dari 300 serangan di Suriah sejak pemberontak menggulingkan Bashar Al-Assad selama akhir pekan. Ini menurut lembaga pengawas independen Syrian Observatory for Human Rights.
Observatorium yang berpusat di Inggris dan Mayadeen TV yang berpusat di Beirut, yang Mempunyai reporter di Suriah, mengatakan Laskar Israel bergerak maju ke sisi perbatasan Suriah dengan Libanon. Bukan mungkin Demi mengonfirmasi laporan tersebut secara independen.
Serangan tersebut menargetkan berbagai Posisi, termasuk pusat penelitian, Penyimpanan senjata, bandara, dan skuadron pesawat, kata Syrian Observatory for Human Rights. Serangan tersebut juga melumpuhkan sistem pertahanan udara dan Membangun beberapa Posisi Bukan dapat dioperasikan.
Keterangan gambar: Pangkalan militer Suriah yang hancur diserang Israel. Dok Press TV.
Di antara Posisi yang diserang ialah fasilitas penelitian di Hama dan Damaskus, termasuk Pusat Penelitian Ilmiah Barzeh, yang sebelumnya menjadi sasaran. Fasilitas tersebut mendapat perhatian pada 2018 ketika diserang oleh koalisi pimpinan AS sebagai tanggapan atas dugaan program senjata kimia Suriah.
Di Damaskus, tampak gumpalan asap mengepul dari fasilitas Barzeh dengan ledakan juga menghantam tempat penyimpanan senjata. Ledakan hebat terdengar di seluruh ibu kota.
Di kota pesisir Latakia, serangan udara merusak situs pertahanan udara Suriah, kapal angkatan laut, dan Penyimpanan di dekat pelabuhan, menurut Syrian Observatory.
Di Daraa, di Suriah barat daya, serangan menghantam posisi militer dan tempat penyimpanan di daerah pedesaan barat dan utara, yang mengakibatkan dua orang tewas, tambah Observatory.
Militer Israel menolak berkomentar tentang serangan tersebut. Tetapi, sebelumnya pada Senin, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mengatakan operasi tersebut menargetkan situs senjata kimia yang diduga dan fasilitas roket jarak jauh Demi mencegah penggunaannya oleh Grup musuh. (Euronews/Z-2)