Israel Klaim Tewaskan Komandan Hizbullah Suhail Hussein Husseini

Israel Klaim Tewaskan Komandan Hizbullah Suhail Hussein Husseini
Asap mengepul di sebuah desa di Libanon selatan akibat serangan Israel pada 7 Mei 2024.(AFP)

MILITER Israel mengklaim telah berhasil membunuh Suhail Hussein Husseini, yang merupakan salah satu komandan di markas pusat Hizbullah. Pengumuman tewasnya Husseini dibuat militer Israel melalui akun X mereka, Selasa (8/10).

 

Pesawat jet Israel tengah terus menggempur markas Hizbullah yang berada di Beirut, Libanon. Israel mengklaim bahwa Husseini berperan dalam transfer senjata antara Iran dan Hizbullah, termasuk mendistribusikan berbagai senjata ke unit militer tersebut.

Baca juga : Hizbullah, Hamas, Houthi Kompak Serang Israel

 

Isreal juga menganggap Husseini bertanggung jawab atas pendanaan dan logistic proyek-proyek paling penting Hizbullah, termasuk serangan ke Israel dari Libanon dan Suriah.

 

Baca juga : Israel Tutup Total Tepi Barat Tandai Setahun Serangan Hamas

Serangan udara Israel telah menyebabkan 1,2 juta orang di Libanon mengungsi. Serangan bom Israel yang intensif membuat banyak warga Libanon khawatir negara mereka akan mengalami kehancuran skala besar seperti yang dialami Gaza.

Cek Artikel:  PBB Kecam Penggunaan Anjing oleh Militer Israel ke Tahanan Palestina: Pelanggaran Serius!

 

Laskar Israel mengeluarkan peringatan dalam bahasa Arab kepada pengunjung pantai dan pengguna perahu untuk menghindari hamparan pantai Libanon. Israel mengatakan akan segera memulai operasi melawan Hizbullah dari laut. Operasi darat telah dilakukan militer Israel lebih dulu dan semakin meningkat mulai pekan lalu.

Baca juga : Militer Israel Siapkan Balasan Skala Besar terhadap Iran

 

Kementerian Kesehatan Libanon melaporkan sekitar 2.000 warga Libanon telah terbunuh sejak Hizbullah mulai menembaki Israel setahun yang lalu sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas, sebagian besar dari mereka terbunuh dalam beberapa minggu terakhir.

 

Baca juga : Khotbah Jumat, Khamenei Mantapkan Negara Muslim Bersatu Rival Israel

Sekutu negara adidaya Israel, Amerika Perkumpulan, yakin operasi darat di Libanon masih dibatasi. Hal ini disampaikan juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller pada hari Senin (7/10).

Cek Artikel:  Hujan Badai Pukul China, Ratusan Ribu Kaum Dievakuasi

 

Di sisi lain, para tentara zionis juga tidak henti menyerang Gaza, Palestina. Sedikitnya 13 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan Israel di area Stasiun Serbuk Qamar di Kamp Jabalia, Utara Jalur Gaza.

 

Petugas Medis Palestina mengatakan 13 jenazah diterima di Rumah Lara Al-Awda di Kota Jabalia menyusul serangan Israel terhadap pertemuan warga Palestina di area tersebut pada Senin (7/10). “Puluhan orang yang terluka juga dipindahkan ke rumah sakit,” tulis petugas medis, dilansir Chinadailyasia .

 

Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan pada hari yang sama, mereka telah membunuh dan melukai beberapa tentara Israel dalam serangan di utara Kota Gaza. Member brigade berhasil menargetkan 10 tentara Israel dengan bom anti-personil dan mengakibatkan korban jiwa di daerah tersebut. Dalam pengumuman terpisah, Al-Qassam mengklaim telah menargetkan pengangkut personel lapis baja Israel dengan rudal Yassin 105 di daerah Tuwam, bagian utara Kota Gaza.

Cek Artikel:  Mantan Diplomat Korea Utara Ditunjuk Jadi Penasihat Presiden Korea Selatan

 

Di Israel, pada hari Senin (7/10), digelar acara peringatan bagi para korban Festival Musik Nova. Radikal Hamas membunuh 364 orang dan menculik 44 pengunjung dan staf penyelenggara festival pada 7 Oktober tahun lalu. Serangan Hamas memicu serangan Israel di Gaza yang telah meratakan wilayah kantong padat penduduk tersebut dan menewaskan hampir 42.000 orang.

 

Presiden AS Joe Biden, Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Partai Republik Donald Trump mengadakan acara untuk menandai peringatan serangan Hamas terhadap Israel. (M-1)

Mungkin Anda Menyukai