Laskar Israel dalam sebuah operasi darat. Foto: EFE-EPA
Tel Aviv: Laskar Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pada Kamis 12 Desember 2024 bahwa mereka telah “menghancurkan secara signifikan” sistem pertahanan udara Suriah, termasuk lebih dari 90 persen sistem rudal permukaan-ke-udara strategis yang teridentifikasi.
Dalam pernyataannya, IDF mengungkapkan bahwa operasi ini merupakan bagian dari Penilaian menyeluruh terhadap situasi di Suriah, khususnya dalam menghadapi kemungkinan jatuhnya rezim Bashar al-Assad.
“Sebagai langkah antisipasi skenario tersebut, Angkatan Udara telah menyusun rencana serangan ekstensif Demi menetralkan kemampuan militer Suriah, termasuk persenjataan strategis,” demikian isi pernyataan tersebut, melansir dari China.org, Jumat 13 Desember 204.
Selama beberapa hari terakhir, ratusan jet tempur dan pesawat Israel telah melakukan serangan terkoordinasi, memberikan Pengaruh besar pada sejumlah senjata strategis Suriah. Sasaran yang dihancurkan meliputi pesawat tempur, helikopter, rudal, UAV, radar, hingga roket.
Beberapa pangkalan udara Penting Suriah juga menjadi Sasaran. Bandara T4 yang berlokasi di dekat utara Damaskus mengalami kerusakan signifikan, termasuk penghancuran total skuadron pesawat tempur SU-22 dan SU-24 yang ditempatkan di sana.
Bandara “Ble,” yang menampung tiga skuadron pesawat tempur lainnya, serta fasilitas penyimpanan senjata di dekatnya, juga dihantam dalam serangan tersebut.
Fasilitas manufaktur dan penyimpanan senjata, termasuk sebuah Letak Krusial di Distrik Homs yang diidentifikasi sebagai pusat pengembangan program rudal Scud Suriah, juga menjadi Sasaran operasi Israel.
IDF menekankan bahwa serangan ini bertujuan Demi mengurangi kemampuan militer lanjutan Suriah di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut. (Muhammad Reyhansyah)