Israel Disinyalir Sengaja Putus Akses Air di Gaza Kepada Genosida

Israel Disinyalir Sengaja Putus Akses Air di Gaza untuk Genosida
Map Gaza.(DOK BBC)

ISRAEL dianggap melakukan kejahatan dan tindakan genosida di Gaza melalui kebijakan yang sengaja berupa pemutusan akses air. Hal itu disampaikan Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di AS dalam laporan terbarunya yang diterbitkan pada hari Kamis waktu setempat. 

Organisasi hak asasi Orang itu  menyebut Israel menimbulkan kondisi kehidupan di Gaza yang dimaksudkan Kepada menghancurkan populasi. 

Kebijakan itu melibatkan pemutusan dan kemudian Restriksi air ledeng menargetkan infrastruktur air dan sanitasi dan memblokir masuknya pasokan air. Hal itu dinilai sama saja dengan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pemusnahan dan kejahatan genosida. 

Cek Artikel:  Yunani Dilanda Wabah Kambing, Kementerian Larang Pemindahan Hewan dari Peternakan

Ditambahkan pula, pernyataan dari pejabat senior Israel yang menyerukan pemutusan pasokan air sama saja dengan hasutan langsung Kepada melakukan genosida. 

“Ini bukan sekadar kelalaian. Ini adalah kebijakan perampasan yang terencana yang telah menyebabkan Kematian ribuan orang akibat Kehilangan cairan tubuh dan penyakit yang Kagak lain adalah kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pemusnahan, dan tindakan genosida,” kata Direktur Eksekutif HRW Tirana Hassan. 

Laporan HRW didasarkan pada wawancara dengan Penduduk Palestina di Gaza, karyawan Badan Air Kotamadya Pesisir Gaza, profesional perawatan kesehatan, dan pekerja badan PBB serta LSM di Gaza. 

Laporan itu juga menggunakan Gambaran satelit, foto, video, dan data yang dikumpulkan oleh dokter, Ahli epidemiologi, organisasi Sokongan kemanusiaan, dan Ahli air dan sanitasi. 

Cek Artikel:  Dinilai Lalai, Enam Pejabat Polisi Ditangkap Atas Kasus Kerusuhan Keagamaan di India

Mengutip Badan Air Kotamadya Pesisir Gaza dan PBB, laporan HRW mengatakan antara Oktober 2023 dan Agustus 2024 masyarakat di Gaza Kagak Mempunyai akses ke jumlah air minimum yang dibutuhkan Kepada bertahan hidup dalam situasi darurat jangka panjang. 

PBB juga melaporkan di Gaza utara masyarakat Kagak Mempunyai akses ke air minum selama lebih dari lima bulan, antara November 2023 dan April 2024. 

Laporan tersebut mencatat karena hancurnya sistem perawatan kesehatan Gaza, kasus Kematian yang terkait dengan penyakit yang ditularkan melalui air dan Kehilangan cairan tubuh Kagak dilaporkan secara sistematis. 

Berdasarkan wawancara dengan para profesional perawatan kesehatan, laporan tersebut menyimpulkan kemungkinan besar ribuan orang telah meninggal akibat tindakan otoritas Israel. (Middle East Eye/Z-6)

Cek Artikel:  Israel Tolak Proposal Tiga Fase Gencatan Senjata dari Joe Biden, Tetap Akan Hancurkan Hamas

Mungkin Anda Menyukai