Israel Bunuh Agresif Senior Fatah di Lebanon, Dituduh Selundupkan Senjata

Liputanindo.id – Israel membunuh seorang militan senior dari sayap bersenjata Fatah dengan rudal di Lebanon, Rabu (21/8). Pembunuhan itu terjadi di tengah serangkaian negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung.

Fatah mengonfirmasi kematian militan senior Khalil Maqdah dalan sebuah serangan di dekat kota Sidon di Lebanon selatan. Ia dituduh menyelundupkan senjata bersama dengan saudara laki-lakinya Mounir Maqdah.

“Pembunuhan seorang pejabat Fatah adalah bukti lebih lanjut bahwa Israel ingin memicu perang skala penuh di wilayah tersebut”, kata Tawfiq Tirawy, seorang anggota komite pusat Fatah, dikutip AFP, Rabu (21/8/2024).

Kantor Pengumuman Nasional milik pemerintah Lebanon mengatakan Maqdah tewas saat drone Israel menghantam mobilnya di daerah Villas di Sidon. Makdah dan saudaranya Munir tercatat telah bekerja sama dengan Hizbullah dan Korps Garda Revolusi Islam Iran selama bertahun-tahun untuk melakukan serangan terhadap Israel.

Cek Artikel:  Raja Thailand Restui Paetongtarn Shinawatra Jadi Perdana Menteri Baru

Pembunuhan Maqdah menandai serangan pertama terhadap anggota senior Fatah dalam lebih dari 10 bulan bentrokan lintas batas antara Israel dan gerakan Hizbullah Lebanon setelah perang Gaza.

Pembunuhan itu juga terjadi beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Amerika Perkumpulan Antony Blinken meninggalkan Timur Tengah dengan tangan kosong sebagai upaya mencapai gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas di Gaza.

Blinken mengimbau agar Hamas segera menerima proposal gencatan senjata yang didukung AS dan menyebutnya sebagai kemungkinan kesempatan terakhir.

Di sisi lain, Netanyahu bersikeras agar Israel mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphia, perbatasan antara Gaza dan Mesir yang direbut pasukan Israel dari Hamas, yang menurut Israel bergantung pada terowongan rahasia untuk membawa senjata.

Cek Artikel:  Menteri Maladewa Ditangkap Atas Kasus Dugaan Santet ke Presiden Muizzu

Mungkin Anda Menyukai