Kaum Gaza menyelamatkan diri dari serangan Israel. Foto: Anadolu
Gaza: Israel membunuh 95 orang di Gaza sejak Subuh. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan tentang perang yang ‘sengit’.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, 506 Kaum Palestina, termasuk 200 anak-anak, telah tewas dan 909 lainnya cedera di daerah kantong itu sejak Israel menghancurkan gencatan senjata pada Selasa.
“Setidaknya 95 Kaum Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak fajar,” menurut laporan Al Jazeera Arabic.
Ketika Laskar darat Israel bergabung dalam serangan di Gaza, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan tentang “front yang lebih besar dan lebih kuat” di Tepi Barat yang diduduki selain “perang sengit melawan Hamas di Jalur Gaza”.
Bilangan terbaru, yang dipublikasikan oleh juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal di Telegram, mengindikasikan bahwa para korban tewas dalam serangan udara yang menargetkan rumah, tenda, dan Letak lain di seluruh Daerah kantong itu dan termasuk seorang karyawan PBB.
Basal mengatakan bahwa “banyak Kaum sipil Tetap terjebak di Dasar reruntuhan, tetapi operasi penyelamatan sangat Mandek karena kurangnya alat berat yang dibutuhkan Buat upaya evakuasi.”
Ia juga menekankan bahwa penutupan penyeberangan Gaza dan blokade pengiriman bahan bakar “membahayakan pekerjaan tim penyelamat dan penyedia layanan Krusial,” seraya menambahkan bahwa layanan “dapat sepenuhnya terhenti Kalau Restriksi perbatasan Lalu berlanjut.”
“Kita berada di ambang bencana kelaparan yang mengancam penduduk Gaza, karena penyeberangan di Jalur Gaza ditutup selama 18 hari berturut-turut dan persediaan pokok telah habis di pasar,” tambahnya.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, setidaknya 49.617 Kaum Palestina telah dipastikan tewas dan 112.950 lainnya cedera dalam perang Israel di Gaza. Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700, dengan mengatakan ribuan Kaum Palestina yang hilang di Dasar reruntuhan diduga tewas. Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.