KOMISARIS Jenderal Badan PBB Demi Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa anak-anak di Gaza menghadapi risiko Mortalitas akibat cuaca dingin karena ketiadaan tempat tinggal yang memadai.
“Bayi-bayi Gaza Pandai meninggal karena cuaca dingin dan kurangnya tempat perlindungan,” kata Philippe Lazzarini di platform X pada Jumat (27/12) malam.
Dia menambahkan bahwa kiriman perlengkapan musim dingin seperti selimut dan kasur tertahan selama berbulan-bulan, menunggu persetujuan Israel Demi memasuki Gaza. Distrik kantong Palestina itu diblokade secara Tak manusiawi oleh Israel, yang telah melancarkan perang genosida sejak pekan pertama Oktober 2023.
Pejabat PBB itu kembali menyerukan gencatan senjata segera dan mendesak agar kebutuhan dasar selama musim dingin diperbolehkan masuk. Tiga anak Palestina meninggal di kamp pengungsian sementara dalam sepekan terakhir karena kedinginan, menurut Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir Al-Barsh, pada Kamis.
Bayi berusia dua pekan, Sila Mahmoud Al-Faseeh, meninggal akibat cuaca dingin di kamp pengungsian di Al-Mawasi, Khan Younis, pada Rabu. Dia menjadi bayi kedua yang meninggal di kamp yang sama setelah Aisha Adnan Al-Qassas pada 20 Desember.
Invasi Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 45.400 Kaum Palestina dan menghancurkan Distrik itu sejak 7 Oktober 2023. Bulan Lewat, Mahkamah Pidana Global mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant.
Mereka dituduh telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga tengah menghadapi gugatan kasus genosida di Mahkamah Global atas tindakannya dalam perang di Distrik kantong Palestina itu. (Ant/I-2)