Israel akan terapkan Restriksi keamanan di Masjid Al-Aqsa selama Ramadan. Foto: EFE-EPA
Tel Aviv: Israel mengatakan bahwa mereka akan menerapkan apa yang disebutnya ‘Restriksi keamanan’ di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Uzur Yerusalem selama Bulan Kudus Ramadan.
Selama Ramadan, ratusan ribu Kaum Palestina datang Buat berdoa di Al-Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam yang terletak di Yerusalem Timur. Ini adalah sebuah sektor Kota Kudus yang diduduki dan dianeksasi oleh Israel.
Tahun ini, Ramadan bertepatan dengan gencatan senjata yang Renyah di Gaza, yang sebagian besar telah menghentikan pertempuran setelah perang yang menghancurkan yang menewaskan puluhan ribu orang di Area Palestina.
“Restriksi yang Normal Buat keselamatan publik akan diberlakukan seperti yang telah dilakukan setiap tahun,” kata Juru Bicara pemerintah Israel David Mencer dalam pengarahan kepada wartawan, seperti dikutip Malay Mail, Jumat 28, Februari 2025.
Tahun Lewat, di tengah perang Gaza, otoritas Israel memberlakukan Restriksi pada pengunjung yang datang ke Al-Aqsa, khususnya pada Kaum Palestina yang datang dari Tepi Barat yang diduduki.
Hanya pria berusia 55 tahun ke atas dan Perempuan berusia di atas 50 tahun yang diizinkan memasuki kompleks masjid “demi Dalih keamanan”. Sementara ribuan polisi Israel dikerahkan di seluruh Kota Uzur Yerusalem.
Mencer mengindikasikan bahwa tindakan pencegahan akan dilakukan Kembali tahun ini.
“Tentu saja, yang Kagak dapat kami lakukan, dan Kagak akan Eksis negara yang menoleransi orang-orang yang berusaha memicu kekerasan dan serangan terhadap orang lain,” kata Mencer, tanpa merinci pengerahan polisi tahun ini.
Kompleks Masjid Al-Aqsa merupakan simbol identitas nasional Palestina.
Berdasarkan konvensi yang telah Lamban berlaku, orang Yahudi diizinkan Buat berkunjung tetapi Kagak boleh berdoa di kompleks tersebut, yang mereka hormati sebagai Posisi kuil kedua mereka, yang dihancurkan oleh bangsa Romawi pada tahun 70 M.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak ultranasionalis Yahudi yang menentang aturan tersebut. Hal tersebut termasuk dilakukan oleh politikus sayap kanan Itamar Ben-Gvir, yang berdoa di sana secara terbuka Ketika menjabat sebagai menteri keamanan nasional pada tahun 2023 dan 2024.
Pemerintah Israel telah berulang kali mengatakan bahwa mereka bermaksud Buat menegakkan status quo di kompleks tersebut, tetapi kekhawatiran Palestina tentang masa depannya telah menjadikannya titik api kekerasan.
Tahun Lewat, Israel mengizinkan umat Muslim Buat beribadah di Al-Aqsa dalam jumlah yang sama seperti tahun sebelumnya meskipun perang berkecamuk di Gaza.