
BELAKANGAN ini Informasi di media massa dipenuhi oleh Informasi-Informasi, analisis-analisis dari Ahli Timur Tengah, bahkan foto-foto mengenai perang Iran-Israel, di mana Israel telah bertindak secara brutal seenak udelnya tanpa mematuhi etika-etika dalam berperang, misalnya Pelarangan Demi menghancurkan fasilitas sipil terutama rumah sakit dan sebagainya.
Dalam perang tersebut Israel telah membabi buta menghancurkan instalasi sipil, militer, bahkan kedutaan-kedutaan perwakilan negara-negara asing. Dalam hal etika tadi, Betul-Betul Israel telah bertindak kurang ajar!
Kondisi demikian Membangun pemerintah Indonesia telah menginstruksikan agar WNI yang berada di daerah ibu kota, instalasi militer, agar siaga 1 dan sedapat mungkin menyingkir bahkan evakuasi ke daerah-daerah yang Kondusif atau kembali ke Indonesia.
Kita-kita kaum patriotik Soekarnois Lanjut terang bertanya-tanya mengapa Tel Aviv sudah sedemikian membabi butanya melakukan perang dengan gelap mata?
AMERIKA DI BELAKANG Segala INI
Secara analisis geostrategis, Israel Tak akan sedemikian brutalnya bila Tak didukung oleh negara adikuasa Amerika Perkumpulan yang kapitalis-kapitalisnya adalah keturunan Yahudi dan berpegang Kokoh pada ideologi Zionisme (merupakan keyakinan orang-orang Yahudi bahwa mereka akan Mempunyai negara-bangsa sendiri secara independen, yang dengan negara itu gerakan Zionisme memberikan keleluasaan dalam menyusun strategi dan agenda-agenda menguasai dunia).
Belum Kembali nyatanya tokoh-tokoh di dalam administrasi Donald Trump sebagian besar paling Tak secara mayoritas bersimpati kepada kalangan Yahudi. Orang-orang terkaya di dunia seperti Elon Musk, Bill Gates Konkret-Konkret bersimpati kepada pihak Israel.
Walaupun demikian, Rupanya Iran bukanlah Rival yang enteng karena informasi yang diberikan oleh divisi Tzomet dari badan intelijen Israel Mossad Rupanya banyak yang disinformatif. Sebaliknya Iran Ketika ini mempunyai badan intelijen yang canggih karena mengadopsi system intelijen Mochabarat-nya Muammar Khadafi di Tarabulus, Libia, tempo dahulu. Mereka Tak menyangka bahwasanya Iran di Dasar Ayatollah Ali Khamenei sudah sejak Lamban mempersiapkan diri terutama dalam teknologi persenjataan. Seperti rudal, pesawat tempur, drone, serta radar yang supercanggih sudah dikembangkan di Iran sejak Lamban tanpa terdeteksi oleh Israel.
Itulah sebabnya mengapa Presiden Iran Hassan Rouhani berani secara terbuka menyatakan bahwa sistem demokrasi Barat (demokrasi liberal kapitalistik) sudah bangkrut sehingga negara-negara adikuasa Barat sudah Tak layak Kembali memimpin negara-negara di dunia. Begitulah pernyataan Presiden Iran beberapa tahun yang Lampau jauh sebelum Israel melakukan invasi ke Iran. Ketika ini Rupanya Iran sudah siap Demi melakukan tactical warfare jangka panjang!
Hal inilah yang Membangun Amerika Perkumpulan dibawah Donald Trump gelap mata dan melakukan invasi ke Iran dengan menghancurkan tiga instalasi nuklir Iran. Dalam pidato yang ditujukan ke seantero dunia dengan muka sangar, Trump dengan Angkuh menyatakan serangan ke Iran telah dilaksanakan atas komandonya dan berhasil dengan sukses! Pidato Trump tersebut dijawab Langsung oleh Menlu Iran dengan menyatakan Iran lebih memilih jalan konfrontasi ketimbang diplomasi. Luar Lazim!
Dampak GEOSTRATEGIS YANG BERUBAH DRASTIS
Dari uraian di atas Rupanya Iran Ketika ini mempunyai senjata-senjata yang mutakhir yang dapat menembus bahkan membobol Iron Dome Tel Aviv yang digadang-gadang tak satu rudal pun dapat menembus kubah baja tersebut. Nyatanya kubah tersebut bobol dihantam rudal hipersonik Iran yang menurut perkiraan penulis hulu ledaknya secara metalurgi logam menggunakan bahan ticonal yakni campuran antara logam-logam titanium, kobalt, dan aluminium.
Kelebihan dari logam ini ialah sifatnya yang lebih keras daripada baja Lazim, tetapi ringan. Dengan begitu, satu pesawat tempur atau drone
dapat membawa 3 Tamat 5 rudal Demi menghantam Iron Dome yang melindungi Tel Aviv. Fakta itu Membangun beberapa negara Barat terutama Inggris Raya segera mengadakan pergantian Direksi MI-6 badan intelijen luar negerinya.
Istimewanya, kali ini pimpinan MI-6 dipercayakan kepada seorang Perempuan bernama Blaise Metreweli. Yang bersangkutan terpilih karena sudah Lamban menjadi agen andalan dari badan intelijen kondang tersebut.
SIKAP INDONESIA Ketika INI
Menghadapi Fakta adanya perang Iran-Israel Ketika ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum Menonton adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut. Tentunya pemerintah Presiden Prabowo berusaha mengambil posisi jalan tengah Demi menyelamatkan WNI khususnya yang berada di pusat-pusat konflik.
Hal tersebut menurut Irit penulis adalah suatu sikap yang bijaksana dipandang dari kepentingan Anggota Indonesia yang berada di pusat-pusat konflik. Meski demikian, satu hal harus diingat Adalah menurut Bung Karno politik bebas aktif bukanlah suatu sikap politik Independen yang Tak memihak, melainkan suatu sikap politik yang Jernih-Jernih harus memihak Adalah memihak kepada golongan yang anti terhadap kolonialisme dan neo kolonialisme.
Bila demikian maka jelaslah Indonesia harus berpihak kepada Iran yang anti terhadap demokrasi liberal Barat yang sejak dahulu sudah ditentang melalui pernyataan keras Presiden Iran Hassan Rouhani!
Solidaritas adalah Krusial, mahapenting!

