SEJAK awal Januari 2025, sedang terjadi peningkatan kejadian ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk yang disebabkan oleh HMPV (human meta pneumo virus) dari Tiongkok yang menyebar Tamat ke Indonesia. Apa yang perlu diwaspadai?
Peningkatan itu biasanya disebabkan oleh epidemi musiman patogen pernapasan seperti influenza musiman, respiratory syncytial virus (RSV), dan virus pernapasan Standar lainnya, termasuk HMPV serta mycoplasma pneumoniae.
HMPV ialah virus pernapasan Standar yang ditemukan beredar di banyak negara pada musim dingin hingga musim semi meskipun Kagak Sekalian negara secara rutin menguji dan menerbitkan data tentang tren HMPV. Virus itu Mempunyai Tanda khas mirip dengan flu Standar dengan gejala seperti batuk kering atau berdahak, pilek, atau hidung tersumbat, demam ringan hingga tinggi, sakit tenggorokan, sesak napas, mudah lelah, dan kehilangan nafsu makan.
Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan Spesifik. Hanya beberapa kasus yang memerlukan dirawat inap di rumah sakit karena bronkiolitis, bronkitis atau pneumonia, sedangkan kebanyakan orang yang terinfeksi HMPV akan pulih setelah beberapa hari. Penularan virus HMPV serupa dengan virus flu lainnya, Yakni melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi. Meskipun umumnya Kagak berbahaya, Grup rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.
Analisa ISPA HMPV dilakukan melalui pemeriksaan medis, terutama Kalau gejala parah atau Kagak membaik setelah beberapa hari. Dokter dapat merekomendasikan tiga jenis pemeriksaan penunjang medis bila diperlukan. Pertama ialah tes swab nasofaring (usap tenggorok) Buat mendeteksi RNA virus melalui teknik reverse-transcription polymerase chain reaction (RT-PCR). Kedua, pemeriksaan darah Buat mengukur kadar antibodi atau tanda infeksi lainnya. Ketiga, rontgen dada Kalau dicurigai pneumonia.
Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Tiongkok, yang mencakup periode hingga 29 Desember 2024, ISPA telah meningkat selama beberapa minggu terakhir dengan kuman penyebab virus influenza musiman, rhinovirus, HMPV, dan mycoplasma pneumoniae, khususnya di provinsi bagian utara Tiongkok.
Sepertinya hanya Tiongkok yang telah Mempunyai sistem pengawasan sentinel yang mapan Buat ISPA, termasuk HMPV dan melakukan pengawasan virologi rutin Buat patogen pernapasan Standar dengan laporan terperinci yang diterbitkan setiap minggu di situs web Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC). Data pengawasan dan laboratorium Buat HMPV Kagak tersedia secara rutin dari Sekalian negara, termasuk di Indonesia.
Virus influenza Ketika ini merupakan penyebab penyakit pernapasan yang paling banyak dilaporkan dengan tingkat positif tertinggi di antara Sekalian patogen yang dipantau Buat Sekalian Grup umur, kecuali anak berusia 5-14 tahun yang Mempunyai tingkat positif tertinggi Buat mycoplasma pneumoniae. Tingkat ISPA yang dilaporkan di Tiongkok, termasuk HMPV, berada dalam kisaran yang telah diprediksi Buat musim dingin tanpa pola wabah yang Kagak Standar yang dilaporkan.
Pihak berwenang Tiongkok mengonfirmasi bahwa sistem perawatan kesehatan Kagak kewalahan, pemanfaatan rumah sakit Ketika ini lebih rendah daripada waktu yang sama tahun Lampau, dan Kagak Terdapat deklarasi darurat kesehatan.
Berdasarkan penilaian risiko Ketika ini, WHO menyarankan agar Sekalian negara Kagak melakukan Restriksi perjalanan atau perdagangan apa pun yang terkait dengan tren ISPA terkini.
Meskipun HMPV dilaporkan telah menyebar dan ditemukan di Indonesia pada Senin, 6 Januari 2025, dengan Sekalian kasus ialah anak, tetapi masyarakat diharapkan Buat Kagak panik. Virus HMPV berbeda dengan virus covid-19 yang merupakan virus baru karena HMPV ialah virus Pelan yang sifatnya mirip dengan flu, sudah Terdapat dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Sistem imunitas Orang sudah mengenal virus itu sejak Pelan dan Bisa meresponsnya dengan Bagus, bahkan selama ini juga Kagak terjadi hal Jelek.
Hingga Ketika ini, belum tersedia dan belum diperlukan obat antivirus atau vaksin spesifik Buat HMPV. Tetapi, gejala HMPV dapat dikelola dengan beberapa langkah berikut. Menggunakan pelembap udara (humidifier) Buat membantu kelegaan pernapasan, minum air putih atau teh hangat Buat mengurangi iritasi tenggorokan, istirahat yang cukup Buat memulihkan daya tahan tubuh.
Selain itu, minum obat pereda nyeri seperti acetaminophen atau ibuprofen Buat membantu meredakan demam dan nyeri, menggunakan pengobatan simptomatik Buat mengurangi keluhan yang dialami, seperti obat Buat meredakan hidung tersumbat atau batuk. Selanjutnya, perlu memantau gejala yang dialami secara intensif dan segera berkonsultasi dengan dokter Kalau gejala memburuk.
Karena itu, sekali Kembali masyarakat diimbau Buat menjaga pola hidup sehat seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker Ketika merasa Kagak Nikmat badan, dan segera berkonsultasi dengan dokter Kalau muncul gejala yang mencurigakan. Juga wajib bersikap tetap tenang dan waspada. Dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama seperti Ketika pandemi covid-19, kita dapat mengatasi HMPV dengan Bagus.