Iran Enggak Ingin Perang tapi Siap Menghadapi Perang

Iran tidak Ingin Perang tapi Siap Menghadapi Perang
Abbas Araghchi.(Al Jazeera)

MENTERI Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa Republik Islam Iran Enggak menginginkan perang di kawasan tersebut, tetapi sepenuhnya siap menghadapi perang apa pun. Dalam jumpa pers di Kuwait, Selasa (22/10), Araghchi mengatakan bahwa negara-negara di kawasan tersebut dapat mencegah bencana di kawasan melalui upaya Serempak.

“Saya kira Eksis pemahaman Serempak Buat menghindari ketegangan,” katanya merujuk pada percakapannya di negara-negara kawasan dan Kuwait sebagai tujuan ke-11 dalam perjalanannya baru-baru ini.

“Kami telah melakukan yang terbaik Buat mengurangi ketegangan, tetapi kami siap menghadapi skenario apa pun,” katanya. Serangan rudal Iran terhadap fasilitas militer dan keamanan Israel, katanya, merupakan langkah defensif dan respons terhadap serangan rezim tersebut.

Cek Artikel:  Africa CDC: Wabah Mpox di Afrika Tak Terkendali

“Pesan kami sangat Terang, rezim Zionis berusaha memperluas perang di kawasan tersebut dan kami harus menghentikan bencana ini,” kata Araghchi.

Dia memperingatkan bahwa situasi Gaza dan Libanon kritis dan serangan Israel harus dihentikan. Pemerintah Iran melanjutkan kebijakan bertetangga dengan Bagus.

“Sekalian negara tetangga meyakinkan kami bahwa mereka Enggak akan membiarkan Distrik udara dan tanah mereka digunakan Buat melawan Iran,” kata Araghchi. 

“Kami memantau dengan saksama pergerakan pangkalan-pangkalan AS dan mengawasi Sekalian pergerakan dan penerbangan mereka. Kami akan menyampaikan informasi yang kami miliki tentang mereka di Kuwait kepada otoritas Kuwait,” kata Menlu Iran itu. 

Cek Artikel:  Mantan Menhan Israel Sebut Laskar Militer Kena Akibat Psikologis: Perekonomian Ambruk

“Kami Ingin menghentikan perang di seluruh kawasan, Jalur Gaza, dan Libanon, tetapi mungkin Eksis berbagai metode dan kami mengikuti semuanya dan kami berhubungan dengan negara-negara yang aktif dalam hal ini,” katanya.

Iran menikmati Rekanan dagang senilai lebih dari US$10 miliar (Sekeliling Rp155,5 triliun) dengan negara-negara Teluk Persia. Ia menambahkan bahwa kapasitas ekonomi antara Iran dan Kuwait sangat tinggi.

Mengenai ancaman Israel, Araghchi mengatakan bahwa Sekalian negara di kawasan itu, “Telah memberi Mengerti kami bahwa mereka menentang segala serangan terhadap Iran.” 

“Menargetkan fasilitas nuklir dan bahkan mengancam fasilitas nuklir ialah kejahatan Dunia, tentu saja, kami Mengerti bahwa Israel Enggak mematuhi aturan apa pun,” tambahnya. (Ant/Z-2)

Cek Artikel:  Gaya Pemukim Ekstremis Israel Ancam Kaum Tepi Barat Palestina

Mungkin Anda Menyukai