Iran Eksekusi Delapan Narapidana, Ribuan Lainnya Menunggu Hukuman Wafat

Teheran: Otoritas Iran kembali melaksanakan eksekusi Wafat terhadap delapan narapidana dalam beberapa hari terakhir di berbagai penjara di negara tersebut. Menurut laporan organisasi hak asasi Orang, ribuan tahanan lainnya Begitu ini Tetap berada dalam antrian hukuman Wafat, memperkuat posisi Iran sebagai salah satu negara dengan Bilangan eksekusi tertinggi di dunia.

Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Grup aktivis HAM di Iran, lima eksekusi dilaksanakan di penjara di Tabriz dan Ardabil pada Kamis 6 Maret 2025, sementara tiga lainnya dilakukan di Hamadan, Qom, dan Qazvin.

Salah satu tahanan yang dieksekusi adalah Jalaal Ashkani, Anggota Hamadan, yang dihukum Wafat atas kasus narkotika setelah menjalani tahanan sejak 2020. Eksekusi dilakukan di Penjara Pusat Hamadan pada Rabu 5 Maret 2025.

Cek Artikel:  Kebakaran di Hotel yang Sedang Dibangun di Korsel, Enam Orang Tewas

Organisasi HAM lainnya juga melaporkan bahwa seorang narapidana bernama Iman Shokrallahzadeh  dari Takestan dieksekusi di Penjara Qazvin atas tuduhan pembunuhan. Sementara itu, Qasem Sarabi dari Qaleh Hasan Khan, Teheran, yang ditangkap tiga tahun Lampau atas dakwaan narkotika, dihukum Wafat di Penjara Qom.

Eksekusi berlanjut di berbagai kota

Organisasi Hak Asasi Orang Iran menyebutkan bahwa empat eksekusi lainnya terjadi di penjara di Tabriz dan Ardabil. Ali Watankhah dari Parsabad dan Hasan Fathi dari Hashtrud dieksekusi di Penjara Ardabil pada Kamis. Sementara itu, Ramin Alaei dan Mohammad Araqi, keduanya Anggota Tabriz yang telah menjalani hukuman sejak tiga tahun Lampau, dieksekusi pada Sabtu di Penjara Tabriz.

Cek Artikel:  Departemen Kehakiman Pecat Pejabat Penyelidik Kasus Donald Trump

Mohammad Araqi sebelumnya ditahan empat tahun Lampau atas tuduhan pembunuhan sebelum akhirnya menerima hukuman Wafat.

Meskipun berbagai laporan mengenai eksekusi ini telah tersebar luas, otoritas Iran hingga kini belum mengonfirmasi atau memberikan pernyataan Formal mengenai kasus-kasus tersebut.

Kecaman terhadap lonjakan eksekusi

Pemerintah Iran sering kali Enggak mengumumkan eksekusi yang dilakukan, kecuali dalam kasus tertentu yang digunakan sebagai bentuk peringatan publik. Grup-Grup hak asasi Orang mengkritik eksekusi ini sebagai alat Buat menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.

“Eksekusi yang Maju berlangsung di Iran merupakan upaya sistematis pemerintah Buat menanamkan ketakutan di antara Anggota,” ujar seorang aktivis HAM kepada media Dunia, seperti dilansir Voice of America, Jumat 7 Maret 2025.

Cek Artikel:  Israel Tutup Total Tepi Barat Tandai Setahun Serangan Hamas

Peningkatan jumlah eksekusi ini terjadi di tengah meningkatnya gerakan anti-hukuman Wafat Bagus di dalam maupun luar Iran. Kampanye Dunia “No to Execution” semakin menggalang dukungan Buat menekan pemerintah Iran agar mengakhiri praktik ini.

Menurut seorang sosiolog yang mengikuti tren eksekusi di Iran, Begitu ini Sekeliling 7.000 tahanan di negara tersebut berada dalam daftar tunggu hukuman Wafat. Para pengamat khawatir bahwa Iran akan Maju meningkatkan eksekusi sebagai alat kontrol sosial di tengah ketidakstabilan politik dan ekonomi.

(Muhammad Reyhansyah)

Mungkin Anda Menyukai