PEMERINTAH Iran berharap mencapai kesepakatan nuklir baru dengan Amerika Perkumpulan seiring dilantiknya Presiden Donald Trump.
Hal ini disampaikan Wakil Presiden Iran Urusan Strategis Javad Zarif pada Rabu di Perhimpunan Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
“Saya berharap kali ini, Trump 2 (masa jabatan kedua) akan lebih serius, lebih Pusat perhatian, lebih realistis,” ujar Zarif menjawab pertanyaan apakah Iran Percaya AS akan menyetujui kesepakatan baru.
Pada 2018, pada masa jabatannya yang pertama, Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran sekaligus memberlakukan kembali Denda atas negara itu.
Sementara itu, menyusul kritik dari Badan Tenaga Atom Global (IAEA) mengenai aktivitas nuklirnya, Iran mengumumkan rencana Buat mengoperasikan ribuan mesin sentrifuga baru guna memperkaya uranium pada 29 November 2024.
Ketika ini, Iran memperkaya uranium hingga kemurnian 60% tingkat yang jauh di Dasar 90% yang dibutuhkan Buat senjata nuklir tetapi jauh melampaui batas kesepakatan nuklir awal. (Ant/Z-6)