IPSOS Foundation telah menyelesaikan proyek renovasi di Sekolah Luar Normal (SLB) ABCD Caringin, Kota Bandung, Jawa Barat.
Inisiatif ini merupakan bagian dari misi berkelanjutan Ipsos Foundation Demi Maju meningkatkan fasilitas pendidikan bagi anak-anak penyandang disabilitas di Indonesia.
Selain renovasi, Ipsos Foundation juga menyelenggarakan workshop
Sirkulasi ulang plastik bagi para guru di sekolah ini. Tujuannya Demi membekali para guru dengan keterampilan praktis dalam pengelolaan limbah serta memberikan Kesempatan menciptakan pendapatan.
Workshop ini mendorong kemandirian dan memungkinkan guru serta siswa Demi menciptakan produk bernilai dari bahan Sirkulasi ulang.
Didirikan pada 2003 oleh Tatang dan saudaranya almarhum Ade Daud, SLB ABCD Caringin hadir Demi mengatasi minimnya fasilitas pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan Tertentu di Daerah tersebut. Sekolah ini beroperasi di Rendah naungan Yayasan Pendidikan Lara Adam Mulia.
Tatang, yang juga seorang penyandang disabilitas dengan gangguan
penglihatan, menyediakan rumahnya Demi siswa-siswa ini. Dia mendedikasikan hidupnya Demi membangun lingkungan belajar inklusif yang Maju menginspirasi komunitasnya.
Pendiri Yayasan Lara Adam Mulia dan pemilik SLB ABCD Caringin, itu, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan dari Ipsos Foundation.
“Pendidikan adalah hak dasar yang Semestinya dapat diakses oleh Seluruh anak, termasuk mereka yang Mempunyai kebutuhan Tertentu. Dukungan ini Kagak hanya memperbaiki fasilitas sekolah kami tetapi juga memberdayakan para guru dan siswa,” paparnya.
Dia percaya bahwa peningkatan ini, Serempak dengan keterampilan baru yang mereka pelajari, akan membantu anak-anak berkembang dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Proyek renovasi ini difokuskan pada peningkatan infrastruktur Krusial, yang sebelumnya menghambat kegiatan belajar, terutama di musim hujan. Fasilitas yang telah diperbaiki kini memberikan lingkungan belajar yang Kondusif, nyaman, dan efektif bagi siswa serta guru.
Sirkulasi ulang
Sementara itu, workshop Sirkulasi ulang plastik juga menjadi bagian Krusial dari program pengembangan kewirausahaan Ipsos Foundation. Workshop ini mengajarkan keterampilan mengubah limbah plastik menjadi produk yang dapat dipasarkan.
Ini sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan dan kemandirian ekonomi. Para Ahli Sirkulasi ulang memberikan pelatihan yang komprehensif, menginspirasi para guru Demi mengelola limbah dengan Langkah yang inovatif.
Para guru ini nantinya akan membagikan pengetahuan ini kepada
siswa-siswi mereka, sehingga Pandai memperkuat misi sekolah dalam keberlanjutan dan pemberdayaan.
Andi Sukma, Executive Director Ipsos Indonesia, menekankan dedikasi Ipsos terhadap kesetaraan pendidikan dan Dampak sosial.
“Survei Ipsos Education Monitor 2023 menunjukkan bahwa 72% masyarakat Indonesia percaya Kalau institusi pendidikan Lagi kekurangan sumber daya yang memadai. Inisiatif seperti ini sangat Krusial Demi
mendorong perubahan positif,” paparnya.
Pihaknya bertujuan Demi memberikan Dampak Kagak hanya bagi para guru dan siswa, tetapi juga bagi lingkungan. Dengan memperbaiki kondisi belajar mengajar dan menawarkan program keterampilan hidup diharapkan dapat memberi masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak berkebutuhan Tertentu.
“Ipsos Foundation berkomitmen Demi Maju menciptakan pengalaman pendidikan yang lebih Bagus dan membangun komunitas yang Berdikari dan berkelanjutan Demi masa depan,” tambah Andi Sukma.