SEBANYAK 721 calon praja pratama angkatan XXXV Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) melaksanakan pembaretan di Lapangan Parade Abdi Praja IPDN Kampus Jatinangor, yang sekaligus menandai telah selesainya rangkaian kegiatan Pendidikan Dasar Mental dan Disiplin Praja (Diksarmendispra).
Pahamn ini, tema kegiatan Diksarmendispra yang diusung ialah “Praja Handal untuk Indonesia Maju”. Kegiatan ini berlangsung selama 11 hari, pada 14 sampai dengan 24 September 2024 dan dilanjutkan dengan kegiatan jalan juang dan kemah juang yang berlangsung pada 25 hingga 27 September 2024.
Pada kesempatan pembaretan kali ini, Rektor IPDN Prof Hadi Prabowo memimpin upacara penutupan Diksarmendispra sekaligus menyematkan nama “Harist Prasidya” pada calon praja (capra) angkatan XXXV yang berarti kompeten, ahli, cerdas, kreatif dan unggul.
Baca juga : Penguatan Pendidikan Pesantren
Selain pembaretan, pada upacara penutupan Diksarmendispra juga ditampilkan defile capra dan peragaan yang terdiri atas peragaan bongkar pasang senjata, baris berbaris, serta bela diri praktis.
Menurutnya, ini merupakan titian awal para capra untuk memulai proses pendidikannya di IPDN.
“Setelah melalui tahapan Diksarmendispra yang tidak mudah, penuh dengan tantangan fisik, mental, dan intelektual, mereka telah membuktikan ketangguhan dan kesiapan diri untuk melangkah ke tahap selanjutnya dalam perjalanan panjang selama 4 tahun kedepan dalam menempuh pendidikan di IPDN”, tutur Rektor IPDN.
Baca juga : Bantu Persiapan Kuliah di Luar Negeri, Kobi Education Permudah dengan Naskah Panduan Study Abroad
Rangkaian kegiatan Diksarmendispra yang diberikan kepada para capra IPDN ini diharapkan dapat menjadi dasar dari pembentukan mental dan karakter mereka selama melaksanakan pendidikan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter Calon Praja Pratama agar memiliki sikap dan perilaku yang tegas dan humanis, pengetahuan dan keterampilan teknis taktis yang mumpuni serta kondisi jasmani yang bugar dan siap menjalankan pendidikan sebagai Praja IPDN,” ujar Hadi.
Selain itu, di dalamnya pun terdapat kegiatan jalan juang dan kemah juang yang merupakan sebuah tradisi baik untuk membuktikan mereka siap melaksanakan tugas sebagai seorang calon Abdi Negara yang dibina dan ditempa di Lembah Manglayang.
Baca juga : Pemulihan dan Transformasi adalah Kunci dalam Proses Pembelajaran
Sedangkan pembaretan merupakan simbol dari tekad, disiplin, serta dedikasi dalam menjalani setiap proses pendidikan yang telah ditempuh.
Hadi berharap capra, sedini mungkin, dapat mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang tegas, tetapi tetap dengan pendekatan yang humanis.
Hal itu, menurutnya, akan menjadi bekal yang baik untuk mereka yang nantinya akan menjadi abdi masyarakat.
Baca juga : Tantangan yang Kebiasaanl Dihadapi Penerima Beasiswa
Hadi juga kembali mengingatkan capra untuk membangun pendekatan saling asah, asih dan asuh dalam menjalankan kehidupan praja di kampus.
“Kehadiran kalian di IPDN bukan hanya untuk belajar ilmu administrasi dan pemerintahan, tetapi juga untuk membentuk karakter kepemimpinan yang kuat, berwawasan kebangsaan, dan siap mengabdi demi kemajuan negeri,” kata Hadi.
Pada kesempatan yang sama, Rektor mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Jawa Barat beserta seluruh jajarannya yang telah membantu IPDN dalam menugaskan personal/instruktur yang berkompeten dalam mendukung kegiatan ini.
Para capra ini nantinya akan dikukuhkan pada 3 Oktober 2024, untuk itulah menurut Hadi para capra ini akan tetap melakukan latihan-latihan untuk persiapan pengukuhan. (Z-1)