DESTINASI wisata Toya Devasya meluncurkan buku berkonsep wisata narasi (storynomics) berjudul Eat, Play, Love. Peluncuran itu dilakukan dalam rangkaian ulang tahun ke-22 tempat wisata yang berada di lingkungan Batur UNESCO Dunia Geopark, Bali. Wisata narasi menjadi tema yang diangkat pada acara ini, sesuai dengan sejarah dan perjalanan Toya Devasya sekaligus merupakan komitmen untuk mengembangkan pariwisata Kintamani dan Batur secara khusus.
Naskah Eat, Play, Love merupakan profil perusahaan yang dibuat dengan konsep storytelling sehingga tidak biasa. Sebagai pembuka buku, diperkenalkan kawasan Batur Dunia Geopark yang kaya akan cerita dan budaya dan mampu menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Naskah ini juga memuat profil Toya Devasya dan pemiliknya, I Ketut Mardjana (IKM), yang berperan besar dalam mengembangkan kawasan wisata Batur dan masyarakat sekitarnya.
“Eat, Play, Love bercerita berdasarkan aspek-aspek pariwisata yang ada di Batur misalnya alam, kebudayaan, manusianya dan tradisi. Satu atau dua chapter terakhir tentang Toya Devasya yang berada di dalam Batur. Mungkin ini buku (berkonsep storytelling) yang pertama untuk Kintamani,” kata penulis buku Eat, Play, Love, Andre Syahreza saat ditemui Media Indonesia, Jumat (19/7).
Baca juga : Ingin Buat Storynomics? Simak Yuk Kiat dari Dee Lestari
“Kita yakin dengan konsep storytelling, orang baca dan mau datang. Asanya itu,” imbuhnya.
Selama 22 tahun, Toya Devasya berkiprah dan berkisah, memperkenalkan dan memajukan Batur sebagai destinasi wisata unggulan di Bangli bahkan Bali. Kisah yang diangkay soal kebersamaan, komitmen, dan inovasi untuk menjadikan Batur sebagai tujuan wisata yang menarik dan berkesan bagi para pengunjung.
Loyalp pengunjung yang datang akan selalu membawa pulang cerita sendiri. Perayaan ini juga turut mengundang penulis kenamaan Tanah Air Dee Lestari dan anggota DPD RI sekaligus tokoh masyarakat Kintamani Ni Luh Djelantik untuk bicara tentang kekuatan narasi bagi industri pariwisata.
Baca juga : Toya Devasya Hadirkan Wisata Narasi
Dee Lestari membagikan pandangan tentang bagaimana cerita menjadi alat yang kuat dalam mengembangkan pariwisata. Sementara Ni Luh Djelantik berbagi perspektif tentang narasi yang dapat digunakan untuk promosi dan melestarikan kekayaan budaya lokal serta memberdayakan masyarakat setempat.
Toya Devasya Easy Click
Tema lain dalam perayaan tahun ini adalah “Toya Devasya Easy Click”, peluncuran tampilan situs baru yang lebih dinamis, artistik, dan ramah pengguna. Situs ini dirancang untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna dengan navigasi yang lebih mudah dan konten lebih informatif.
Situs ini dilengkapi dengan engine e-resto, memudahkan pelanggan untuk memesan tiket dan bertransaksi secara daring. Dengan fitur ini, pengunjung dapat merencanakan kunjungan dengan lebih efisien dan nyaman, memastikan mereka dapat menikmati semua yang ditawarkan Toya Devasya tanpa hambatan.(M-3)