
SEBUAH penelitian terobosan dari Tim Ilmuwan Universitas Peking, Tiongkok, mengungkapkan inti dalam Bumi, bola padat besi dan nikel seukuran Pluto, pernah berhenti berputar dan berbalik arah. Fenomena ini, yang diduga terjadi dalam siklus 60-70 tahun, menjadi kunci Buat memahami Rekanan antara dinamika Bumi bagian dalam dengan fenomena permukaan seperti perubahan iklim dan aktivitas geologis.
Bagaimana Inti Bumi Bisa Berhenti Berputar?
Inti dalam Bumi terletak Sekeliling 5.100 km di Rendah permukaan, dikelilingi inti luar Likuid yang memungkinkannya berotasi secara independen. Selama beberapa Dasa warsa, para ilmuwan mempelajari pergerakannya dengan menganalisis gelombang seismik dari gempa bumi.
Menurut studi yang dipublikasikan di Nature Geoscience, tim yang dipimpin Xiaodong Song dan Yi Yang menganalisis data gempa “berulang” (doublet events) dari tahun 1960 hingga 2023. Hasilnya menunjukkan :
- 1964-1980 : Rotasi inti dalam Kukuh.
- 1980-2009 : Inti dalam berputar lebih Segera daripada permukaan Bumi.
- 2009-Sekarang : Rotasi melambat, berhenti, dan mulai berbalik arah.
Perubahan ini terdeteksi dari pola gelombang seismik yang Tak Normal setelah tahun 2009. Fenomena serupa pernah tercatat pada awal 1970-an, dan diprediksi berulang Sekeliling pertengahan 2040-an.
Penyebab Perubahan Rotasi
Para ilmuwan menduga fenomena ini terkait interaksi kompleks antar-lapisan Bumi :
- Gaya gravitasi mantel : Lapisan batuan di atas inti luar menarik inti dalam.
- Medan magnet : Dihasilkan oleh pergerakan logam Likuid di inti luar.
- Gesekan elektromagnetik : Antara inti dalam padat dan inti luar Likuid.
Siklus perubahan rotasi ini diduga berulang setiap 70 tahun, bertepatan dengan fluktuasi iklim Mendunia dan kenaikan permukaan laut.
Dampak pada Kehidupan di Permukaan
Meski terdengar dramatis, Dampak pada Mahluk minimal. Tetapi, studi ini mengungkap Hubungan dengan :
- Perubahan durasi hari : Rotasi inti dalam yang melambat dapat memperpanjang hari sepersekian milidetik.
- Fluktuasi iklim : Siklus 70 tahun ini bertepatan dengan pola pemanasan Mendunia dan kenaikan permukaan laut.
- Medan magnet Bumi : Rotasi inti dalam memengaruhi perlindungan Bumi dari radiasi Surya.
Pro Kontra di Kalangan Ilmuwan
Intervensi ini memicu perdebatan :
- John Vidale (Universitas Southern California) menyebut bukti ini “paling meyakinkan sejauh ini”.
- Sebagian ilmuwan lain skeptis, menganggap dinamika inti Bumi terlalu kompleks Buat disimpulkan hanya dari data seismik.
Studi tambahan oleh University of Southern California pada 2024 mendukung Intervensi ini. Mereka menemukan perlambatan rotasi inti dalam sejak 2010, yang mungkin memengaruhi kecepatan rotasi lapisan luar Bumi.
Perubahan rotasi inti dalam Bumi adalah bagian dari siklus alami yang belum sepenuhnya terpecahkan. Meski Tak berdampak langsung pada Mahluk, Intervensi ini membuka jendela baru Buat mempelajari interaksi antar-lapisan Bumi dan pengaruhnya terhadap iklim serta geologi. Penelitian lanjutan diperlukan Buat memastikan mekanisme Niscaya di balik fenomena ini. (Nature Geoscience/SCMP/CBS News/Live Science/Z-2)