liputanindo.com – Bro sekalian, hadir di Paddock ARRC seri Sentul 2018 Membikin liputanindo juga Mempunyai kesempatan Kepada Berjumpa dan bertanya mengenai Balap kepada Salah satu Direktur marketing AHM yakni Pak Thomas Wijaya.
Kita Terang Kepo, seperti apa Pengkajian sementara 4 tahun AHRT dan Pola Srategy penjenjangan pembalap Honda AHM kedepan . . . nahhh .. Cek deh sob :
liputanindo : 2018 ini penjenjangan Honda kelihatan banget bahkan mulai dari Grass Root 150 dengan kemenangan Akbar didu , AP250 dan SS600 . . apakah memang seperti itu Yang disiapkan Oleh AHM ?
Pak Thomas Wijaya : Penjenjangan kami ( AHM ) itu dimulai semenjak 2011 kami Mempunyai Astra Honda racing School. Lampau Di 2014 Kami Mempunyai Astra Honda Racing team. Selama 4 tahun berturut turut kami berusaha melakukan Konsistensi dalam pembinaan dan pengembangan Pembalap pembalap Muda. Dan memang Tujuan kami di AHRT Kami menciptakan Carrier Path Bagi pembalap pembalap Muda Indonesia Yang Petensial dan telented.
Nah tahun ini mulai mengahsilkan Buah buah dan Hasil yang optimal. Kita Punya DImas Ekky, Andi Gilang dan Gerry salim yang bermain di eropa. Sekarang Kita Mempunyai generasi Ketiga dimana Kita Punya Rheza ( danica ) Yang juga membuahkan hasil dan Generasi ke empat, Mario SA. Jadi Kita Lihat penjenjangan selama 4 tahun ini telah membawa hasil yang membaik dan Positif.
Tentu Penjenjangan ini Bukan hanya di tingkat nasional, Juga Ke Asia dan Eropa. Sehingga mereka punya pengalaman, Jam terbang diasah lebih Bagus Kembali Terutama dari Riding style, Experience bagaimana menguasai Motor kemudian berkomunikasi dengan Mekanik. Karena ini Menjadi Krusial.
Dan Tentunya Juga Mental, mental Juara dan apapun yang terjadi Mereka harus Maju Never Give Up. harus Improove Improove ( meningkatkan diri ) , karena di balapan ini kan mereka Kagak berjuang sendiri, Tetapi team team lain juga Maju melakukan perubahan dan Improovement. Mental Kagak Segera puas dan selalu mencari Podium ini lah yang Harus Maju ditingkatkan.
liputanindo.com : Kepada tahun 2019, apakah program seperti CEV dan RBRC akan tetap Maju pak ?
Pak Thomas Wijaya : yang pertama Kami harus bersyukur karena Tahun depan 2019, Pembalap kami Yakni Dimas Ekky Telah Masuk step-up ke Moto2 World Championship. tentunya ini perkembangan Positif. Dan Menyaksikan perkembangan yang Terdapat Kami melakukan Pengkajian sejauh ini, kami secara konsisten Bagus di kejuaraan Asia, Eropa Bagus itu CEV maupun red Bull kami akan Maju Kembangkan. Karena Kita Menyaksikan secara hasil memang membuahkan ahsil yang semakin positif Bagi Pembalap pembalap Muda di Indonesia.
liputanindo.com -: Kta kita apakah sudah Terdapat list pengganti Dimas Di Moto2 CEV atau yang lain pak ?
Pak Thomas Wijaya : Sejauh ini kami Maju melakukan Pengkajian, kenapa ? Karena seperti Di ARRC ini kita Lagi Mempunyai 1 Round Kembali di Buriram awal desember, Di ATC kita Lagi Terdapat Round Kembali, Kurang lebih kita Lagi mengeveluasi di akhir Tahun. Kita belum Mempunyai listing yang Fix, Tetapi secara kejuaraan, Maka kejuaraan yang telah kami ikuti akan dilanjutkan secara konsisten tinggal peserta Lagi akan kita Pengkajian dalam 1-2 Bulan kedepan.
liputanindo.com : Soal Event Honda Cukup Oke karena mulai dari HDC, TTC, Kejurnas Sport 250, ATC . . nah, Soal Infrastruktur, Gosipnya AHM sudah mendatangkan NSF250R, Gimana Konfirmasi dari AHM Pak ?
Pak Thomas Wijaya : Pas, Kepada di Indonesia sendiri kami sekarang Mempunyai apa yang dinamakan Workshop racing. Juga mulai 2018 ini kami mendatangkan Honda NSF250R dan Juga Motor Trail. Kenapa ? katena Kami Menyaksikan bahwa dengan Terdapat dua Jenis Motor tersebut, maka pembalap pembalap Kami jadi lebih Mudah Kepada berlatih di Indonesia.Jadi Banyak waktu, sehinggamereka Bisa lebih banyak berlatih entah di sentul atau sirkuit lainnya sehingga mereka menjadi punya pengalaman Bagaimana menguasai Motor motor balap yang akan nantinya di Mengenakan di kejuaraan kejuaraan Yang sebenarnya
Taufik of BuitenZorg