Internet Lancar, Penduduk Rinca Tersenyum

BERTUTUR terukur dan sahaja berpenampilan. Ia menorehkan prestasi yang terbilang Bukan Normal-Normal saja dalam jalan sunyi publikasi. Dia ialah Anang Achmad Elok yang kini menjabat Direktur Esensial Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kemenkominfo.

Prestasi Anang yang meniti karier 20 tahun lebih sebagai pegawai negeri sipil itu akhirnya terkuak tatkala ia membawa sejumlah pemimpin media ke Pulau Rinca, Sabtu (13/8).

“Perjalanan hari ini bagi kami sangat Krusial karena kita mengunjungi salah satu Letak pembangunan infrastruktur digital di Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, yang sebelumnya Bukan Eksis sinyal,” ujar Anang Ketika meninjau base transceiver station (BTS) 4G di Pulau Rinca, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Tower BTS yang dibangun pada 2020 itu berjenis guy mast dengan ketinggian 32 meter dan radius jangkauan sinyal kurang lebih 1 kilometer. Tower BTS itu menggunakan solar panel.

Pembangunan tower BTS Rinca hanya bagian terkecil kesuksesan Anang membangun BTS di daerah 3T alias terdepan, terpencil, dan tertinggal. Ia berada di balik berbagai proyek strategis nasional seperti Palapa Ring, serta penyediaan akses internet Buat sekolah, puskesmas, balai desa, dan Letak lainnya di seluruh Kawasan Indonesia.

Cek Artikel:  Sumber Pertumbuhan Baru

Kehadiran Anang di Pulau Rinca disambut antusias oleh Penduduk setempat. Plt Kepala Desa Pasir Panjang Muhammad Arok mengakui sinyal telepon seluler di daerahnya sudah kuat sejak dibangun BTS dan ia berharap Anang sering-sering mengunjungi desanya.

Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, dihuni 1.644 orang berdasarkan data BPS Kabupaten Manggarai Barat 2021. Mereka terdiri dari Grup umur 0-14 tahun sebanyak 585 orang, 15-64 tahun berjumlah 989 orang, dan 70 orang di atas 65 tahun.

Penduduk Desa Pasir Panjang masuk di antara 220 juta pengguna internet. Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2022 menunjukkan pengguna internet di Indonesia Maju naik dari 175 juta pemakai menjadi 220 juta pengguna.

Tantangan ke depan ialah mempersempit kesenjangan internet. Bakti Kemenkominfo memikul tanggung jawab memperluas akses internet dan memperkuat infrastruktur digital.

Ketika ini, Bakti Kemenkominfo telah menyediakan infrastruktur BTS di 1.682 Letak dan melakukan upgrade layanan ke 4G. Bakti juga sedang menuntaskan kebutuhan sinyal 4G di 9.113 desa/kelurahan melalui penyediaan BTS 4G di 7.904 Letak.

Cek Artikel:  Konsolidasi Politik

Layanan akses internet telah disediakan di 15.878 Letak layanan, dengan proporsi terbanyak digunakan Buat layanan pendidikan, kantor pemerintahan, dan pelayanan kesehatan.

Palapa Ring, sebagai jaringan tulang punggung yang telah dibangun sepanjang 12.229 km, menghubungkan 57 kabupaten/kota. Menurut rencana, Bakti akan meningkatkan utilitas dan resiliensi Palapa Ring itu dengan menambahkan serat optik, Adalah Palapa Ring Integrasi sepanjang 11.258 km.

Buat satelit, Bakti tengah menyiapkan Satria-1 dengan kapasitas 150 Gbps yang direncanakan meluncur pada kuartal kedua 2023. Satelit Satria-1 itu akan Mempunyai backup, Adalah hot backup satellite (HBS) dengan kapasitas 80 Gbps yang disiapkan meluncur juga pada kuartal kedua 2023.

Digital menjadi kebutuhan Esensial Ketika ini. Revolusi teknologi komunikasi sejatinya memberikan Kesempatan bagi perkembangan perekonomian ke depan. Teknologi digital membantu proses pembangunan di berbagai bidang di antaranya pendidikan melalui pembelajaran jarak jauh, pemerintahan melalui e-government, inklusi keuangan melalui financial technology (fintech), dan pengembangan UMKM seiring dengan berkembangnya e-commerce.

Tetapi, pada sisi lain, perkembangan teknologi digital membawa Dampak hilangnya pekerjaan. Diperkirakan, 60% jabatan pekerjaan di dunia akan tergantikan oleh otomatisasi. Di Indonesia, diperkirakan 51,8% potensi pekerjaan akan hilang.

Cek Artikel:  Berani Jujur soal Kemiskinan

Kiranya Seluruh kementerian/lembaga mengambil bagian Buat meningkatkan Tahap hidup masyarakat Desa Pasir Panjang seluas 18.248 hektare itu. Penduduk setempat telah Lamban berbagi ruang dengan komodo yang kini menjadi objek wisata superprioritas di Labuan Bajo.

Hanya sepelemparan batu dari tower BTS Desa Pasir Panjang terdapat Loh Buaya yang menjadi destinasi wisata. Pemerintah menata Loh Buaya dengan anggaran Rp113,85 miliar. Lingkup kegiatan penataan itu meliputi pembangunan dermaga dan pengaman pantai, elevated deck, guest house, kolam satwa, dan museum.

Membangun destinasi wisata mestinya membangun manusianya juga. Penduduk Desa Pasir Panjang kini senang karena sinyal penuh dan intenet Lancar berkat proyek tower BTS senilai Rp2,5 miliar. Elok nian bila layanan internet Segera itu mendukung digitalisasi sektor ekonomi masyarakat Desa Pasir Panjang. Penduduk Rinca kini tersenyum karena sinyal kuat dan internet Lancar. Biarkan senyum Penduduk itu Langgeng.

Mungkin Anda Menyukai