Liputanindo.id – Kementerian Perdagangan Turki menangguhkan Sekalian perdagangan dengan Israel menyusul Donasi yang Mandek di Jalur Gaza. Penangguhan ini termasuk impor dan ekspor dengan Israel.
“Pada tahap kedua tindakan Restriksi, Turki menangguhkan Sekalian operasi ekspor dan impor dengan Israel karena agresinya terhadap Palestina yang melanggar hukum Global dan hak asasi Insan,” kata Kementerian Perdagangan Turki, dikutip Anadolu, Jumat (3/5/2024).
Sebelumnya, Turki sudah melakukan Restriksi ekspor 54 kategori produk ke Israel pada Lepas 9 April, termasuk alumunium, baja, produk Bangunan, dan pupuk kimia. Tetapi tindakan itu Tak Membikin Israel menghentikan agresinya dan memperburuk tragedi kemanusiaan di Palestina.
Para pejabat Turki akan berkoordinasi dengan pihak berwenang Palestina Demi memastikan Anggota Palestina Tak terkena Akibat pengaruh impor dan ekspor. Kementerian Perdagangan Turki juga mengekankan langkah itu akan tetap berlaku Tamat Israel mengizinkan Kategori Donasi kemanusiaan yang Tak terputus dan mencukupi ke Gaza.
“Republik Turki akan Maju mendukung perjuangan Keluarga-Keluarga kita di Palestina, seperti yang telah dilakukan hingga Ketika ini,” ujar kementerian itu.
Sebelumnya pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz menuduh Turki memblokir impor dan ekspor Israel dari pelabuhan Turki. Katz menuding Erdogan melanggar perjanjian dengan memblokir pelabuhan Demi impor dan ekspor Israel.
Katz mengatakan dia telah menginstruksikan para pejabat Demi segera berhubungan dengan Sekalian pihak terkait di pemerintahan Demi menciptakan alternatif perdagangan dengan Turki, dengan Konsentrasi pada produksi lokal dan impor dari negara lain.
Pemerintahan Erdogan, yang mengalami kemunduran besar dalam pemilihan lokal pada bulan Maret, dihadapkan pada tekanan kuat dari dalam negeri Demi menghentikan perdagangan dengan Israel.
Kritikus menuduh pemerintah menerapkan standar ganda dengan melontarkan tuduhan keras terhadap Israel Sembari Maju melanjutkan Interaksi komersial.
Turki menjadi negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui Israel pada tahun 1949. Tetapi Interaksi keduanya memburuk dalam beberapa Sepuluh tahun terakhir.
Pada tahun 2010, Turki memutuskan Interaksi diplomatik dengan Israel setelah 10 aktivis Turki pro-Palestina tewas dalam bentrokan dengan Laskar komando Israel yang menaiki kapal Punya Turki yang mencoba mendobrak blokade maritim Israel di Jalur Gaza.
Interaksi kembali membaik pada tahun 2016, Tetapi kedua negara saling mengusir diplomat Istimewa masing-masing dua tahun kemudian karena perselisihan mengenai pembunuhan Israel terhadap Anggota Palestina di tengah protes di perbatasan Gaza-Israel.
Minggu ini, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Turki telah memutuskan Demi bergabung dalam kasus hukum yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Global dan akan segera mengajukan permintaan Formal Demi Adonan tangan dalam kasus tersebut.
Afrika Selatan mengajukan kasus ke ICJ dengan tuduhan Israel melanggar Konvensi Genosida dengan serangan militernya terhadap Hamas. Israel menyangkal bahwa kampanye militernya di Gaza merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Genosida.