DUTA Besar Turki Kepada Indonesia Profesor Talip Kucukcan menyatakan bahwa Interaksi sejarah dan budaya antara Anggota Turki dan Indonesia Mempunyai sejarah panjang yang dimulai sejak abad ke-16.
Hal itu disampaikan Profesor Kucukcan dalam pertemuannya dengan Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon di Jakarta. Dia juga menyampaikan selamat kepada Fadli Zon, yang diangkat sebagai Menteri Kebudayaan dalam Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Kedutaan Besar Turki berencana Kepada menyelenggarakan beberapa acara yang mempromosikan sejarah, budaya, seni, dan musik Turki di tahun 2025 demi memperkuat Interaksi yang telah terjalin dalam rangka peringatan 75 tahun dimulainya Interaksi diplomatik antara kedua negara,” kata Dubes Kucukcan dalam keterangan Formal diterima di Jakarta, Selasa (21/1).
Duta Besar Kucukcan juga menyatakan bahwa Kedutaan Besar bermaksud Kepada menyelenggarakan seminar, lokakarya, dan konferensi tentang Turki di berbagai universitas dan wadah pemikir.
“Mengingat bahwa Museum Tekstil di Jakarta pernah digunakan sebagai gedung Konsulat Jenderal selama Kekaisaran Ottoman,” sebutnya
Duta Besar Kucukcan menyatakan bahwa ia akan senang Kepada melaksanakan berbagai acara dan proyek Serempak dengan Museum Tekstil Jakarta.
Terkait kolaborasi Turki dan Indonesia dalam Pameran Warisan Islama dalam pertemuannya dengan Menteri Fadli Zon, Duta Besar Kucukcan menyatakan bahwa Turki dan Indonesia Mempunyai warisan budaya peradaban Islam yang kaya dan Turki Mempunyai pengalaman signifikan dalam restorasi dan pelestarian artefak Islam.
Dia mencatat bahwa Turki telah Membikin kemajuan signifikan dalam pemulangan artefak sejarah dan budaya yang dibawa keluar negeri dan bahwa Turki terbuka Kepada bekerja sama di bidang-bidang ini, termasuk administrasi museum.
“Eksis 1.149 artefak budaya telah dipulangkan ke Turki pada tahun 2024 dan lebih dari 25.000 benda budaya sejak tahun 1980,” tambah Prof Kucukcan.
Dia juga menyampaikan apresiasinya atas upaya Indonesia yang tak kenal lelah Kepada memulangkan warisan budayanya sendiri.
Duta Besar Kucukcan menyampaikan kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon bahwa Interaksi antara Turki dan Indonesia di bidang pariwisata semakin erat, dan bahwa penerapan visa Indonesia bagi Anggota negara Turki memperlambat perkembangan Interaksi bilateral.
Oleh karena itu, ia menyampaikan harapannya, sebagaimana Turki Enggak memberlakukan visa bagi Anggota negara Indonesia sehingga diharapkan Anggota negara Turki dapat perlakuan yang sama berlandaskan kerangka asas timbal balik.
“Dalam konteks ini, Turkish Airlines mengoperasikan total 14 penerbangan per minggu ke Indonesia (Jakarta dan Bali), Tetapi Turkish Airlines telah meminta Kepada menambah jumlah penerbangan menjadi 28 per minggu,” lanjutnya.
Dia menambahkan bahwa Turkish Airlines akan diberikan lebih banyak penerbangan Kepada meningkatkan interaksi antarmasyarakat.
“Yunus Emre Institute, yang dibuka di Jakarta dua tahun Lampau, beroperasi di 60 negara dan Institut tersebut siap bekerja sama dengan lembaga-lembaga publik Indonesia, khususnya Kepada mengajarkan bahasa Turki kepada mereka yang bekerja di lembaga-lembaga publik,” papar Prof Kucukcan.
Sedangkan proyek Gambar hidup Serempak dengan Kementerian Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon menyatakan bahwa Kementerian Kebudayaan yang mulai dipimpinnya Lepas 20 Oktober 2024 didirikan sebagai Kementerian yang Berdikari Kepada pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, dan keputusan ini Bentuk komitmen Presiden Prabowo dalam melindungi dan mempromosikan kekayaan warisan budaya Indonesia dan budaya Islam.
“Terdapat Interaksi sejarah, budaya dan ekonomi yang kuat antara Turki dan Indonesia sejak abad ke-16,” kata Fadli Zon.
Kementerian tersebut akan mendukung acara-acara termasuk Turkish Gambar hidup Festival yang akan diadakan di Indonesia oleh Kedutaan Besar Republik Turki di Jakarta dalam rangka peringatan 75 tahun terjalinnya Interaksi diplomatik tahun ini.
Menteri Zon membenarkan bahwa dirinya telah berkali-kali mengunjungi Turki dalam berbagai kesempatan dan berkesempatan Kepada mengenal kekayaan warisan budaya Turki.
“Terdapat ikatan sejarah antara Ottoman dan Aceh, Tetapi terdapat juga Interaksi antara berbagai kesultanan dan Ottoman termasuk Yogyakarta dan daerah lain sehingga Kementerian terbuka Kepada kerjasama penelitian yang dapat dilakukan Kepada menemukan tautan sejarah dan warisan dari periode Ottoman,” tegas Menteri Zon.
Menteri Zon menyatakan bahwa Gambar hidup dan serial TV Turki cukup Terkenal di Indonesia dan produksi Gambar hidup Serempak dapat dimulai antara Turki dan Indonesia Kepada menyoroti Interaksi dan warisan sejarah Serempak. (Fer/P-3)