Instruktur Striker Timnas Indonesia Beberkan Kekurangan Penyerang Lokal

Liputanindo.id – Perserikatan Indonesia – Yeom Ki-hun mulai menjalankan perannya sebagai Instruktur Tertentu penyerang Timnas Indonesia. Sebagai awalan, ia membeberkan analisisnya terkait kekurangan penyerang lokal.

Seperti diketahui, Timnas Indonesia berkekuatan 26 pemain Buat menghadapi Arab Saudi dan Australia pada dua laga perdana grup C Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tujuh di antaranya berposisi penyerang sayap dan penyerang tengah.

Selain Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen, lima pemain berstatus penyerang lokal. Mereka adalah Dimas Drajad, Witan Sulaeman, Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, dan Egy Maulana Vikri.

Yeom Ki Hun telah Memperhatikan penampilan Sananta, Hokky, dan Dimas Drajad yang berposisi penyerang tengah pada dua sesi latihan Timnas Indonesia. Ia Rupanya cukup terkejut dengan kualitas para bomber tersebut.

Cek Artikel:  Bek Kiri Asal Turki Ini Jadi Rebutan Arsenal dan Manchester United

“Jujur, tadinya saya pikir para striker Timnas Indonesia kurang power. Rupanya power dan physical sudah Terdapat, tetapi mereka Tak Mengerti bagaimana Langkah memakainya,” kata Yeom Ki Hun.

Secara fisik, Sananta, Hokky, dan Dimas memang cukup Bagus. Postur tubuh ketiga juga ideal Buat menjalani peran sebagai penyerang tengah.


Baca Juga:


Tetapi Yeom Ki Hun dengan Segera menemukan kelemahan mereka. Visi bermain ketiganya Rupanya Tetap belum maksimal.

“Balance-nya yang agak kurang dan jelek, jadi sering kehilangan bola. Dan setelah terima bola juga, mereka Tak Mengerti caranya makanya sering hilang bola,” tambahnya.

“Tapi dari latihan dua hari ini, sudah Terdapat perubahan.”

hokky caraka
Hokky Caraka (Liputanindo.id/Amirul Mukmin)

Para penyerang Timnas Indonesia memang belum Bisa menunjukkan tajinya di Rendah asuhan Shin Tae-yong. Sumbangan gol-gol Skuad Garuda lebih banyak diberikan lewat para gelandang dan bek.

Cek Artikel:  AS Roma Siapkan Tiga Kandidat untuk Gantikan De Rossi

Yeom Ki Hun turut menyoroti kemampuan para penyerang lokal dalam melakukan eksekusi. Ia mencoba mengasah akurasi mereka agar lebih efektif Ketika melakukan tembakan.

“Ketika menembak, yang dibutuhkan akurasi bukan power. Makanya, Tak Terdapat (latihan) tembakan jarak jauh, tapi jaraknya dekat dari kotak penalti,” tutupnya.

Selalu update Siaran terbaru seputar  Perserikatan Indonesia hanya di Liputanindo.id

Mungkin Anda Menyukai