Liputanindo.id – Aksi winger PSIS Semarang, Gali Freitas (jersey biru) melewati hadangan bek Persija Jakarta, Rizky Ridho (nomor lima jersey putih) dalam lanjutan Perserikatan 1 2024/2025 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Kamis (17/10/2024)
Liputanindo.id, MAGELANG — PSIS Semarang menelan kelimanya musim ini setelah tumbang dari tamunya, Persija Jakarta dengan skor 0-2 dalam lanjutan Perserikatan 1 2024/2025, di Stadion Moch. Soebroto Magelang, Kamis (17/10/2024) malam.
Instruktur PSIS Gilbert Agius mengatakan dua kartu merah yang diterima kiper Adi Satryo (20′) dan Ruxi (86′) menghancurkan permainan timnya.
Promosi
Dirut BRI Sunarso Dinobatkan Jadi CEO of The Year Ajang Detikcom Awards 2024
Bermain dengan sembilan pemain membuat tuan rumah PSIS tidak bisa berbuat banyak selama 90 menit.
Gol Persija Jakarta dicetak oleh Maciej Gajos di menit ke-24 dan Muhammad Ryhan Hannan di menit ke-88.
Hasil ini membawa Persija Jakarta naik ke peringkat tujuh sedangkan PSIS Semarang tertahan di posisi ke-14 klasemen.
“Ketika Anda kalah tidak banyak yang Anda bisa katakan, ini adalah kekalahan kelima kami musim ini. Anda juga akan sangat sulit menang dengan dua pemain mendapatkan kartu merah. Pemain sudah mencoba yang terbaik, mereka mencetak gol pertama tepat setelah kartu merah pertama, ini tidak mudah. Kartu merah kedua juga demikian,” kata Agius dalam jumpa pers pascalaga di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Kamis (17/10/2024).
Disinggung mengenai posisinya yang rawan sebagai pelatih kepala, Agius mengaku tak ambil pusing dan tetap berusaha yang terbaik bagi PSIS Semarang.
“Saya rasa semua selalu dalam tekanan, ketika menang Anda juga tertekan. Saya berusaha membantu yang terbaik. Kalau ada yang menyatakan saya tidak kompeten lagi, saya akan menerima, tapi saya janji selalu melakukan yang terbaik,” ulasnya.
Pemain PSIS Semarang, Taufeee Skandari mengatakan setelah kartu merah pertama, tak banyak yang bisa dilakukan oleh para pemain untuk mengubah permainan.
“Kami sebenarnya menyiapkan yang terbaik, tapi kartu merah itu membuat pertandingan berbeda, kami kehilangan satu pemain dan kemudian kami kehilangan pemain lagi. Tak banyak yang bisa kami lakukan, dan kami akan fokus untuk laga berikutnya,” tegasnya.
Instruktur Persija Jakarta, Carlos Pena mengatakan meskipun menang dengan cukup nyaman, PSIS Semarang memberikan perlawanan yang cukup sengit di awal-awal laga.
“Ini tidak mudah, PSIS Semarang adalah tim yang terogranisasi, tim yang kompak. Mereka bermain dengan 10 pemain dan kami baru bisa mencetak gol, itu memberikan kami keuntungan karena kami bsia mengontrol permainan dan bola sehingga menciptakan peluang. Saya senang di babak kedua kami tetap menyerang dan menciptakan peluang,” tegasnya.