Ini yang Harus Diketahui Orangtua Ketika Anak Perempuannya Alami Menstruasi Lebih Awal

Ini yang Harus Diketahui Orangtua Ketika Anak Perempuannya Alami Menstruasi Lebih Awal
Penelitian terbaru menunjukkan anak perempuan mengalami pubertas lebih awal daripada sebelumnya(Freepik)

MENSTRUASI pertama pada anak perempuan biasanya terjadi sekitar 12 tahun. Tetapi, saat ini banyak anak perempuan mengalami menstruasi lebih awal atau disaat usia 9 tahun. 

Lantas mungkinkah anak-anak di usia 9 tahun mengalami masa pubertas?

Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di JAMA Network Open menunjukkan anak-anak mengalami pubertas lebih awal daripada sebelumnya. Penelitian ini melibatkan lebih dari 71.000 perempuan di AS yang lahir antara tahun 1950 dan 2005.

Baca juga : Resep Sosial untuk Mengatasi Kesepian di Kalangan Remaja

Para peneliti menemukan peningkatan dalam kecenderungan menstruasi sebelum usia 11 tahun, dengan lebih dari dua kali lipat dari mereka yang mengalami menstruasi sebelum usia 9 tahun. 

Peneliti juga mencatat proses menstruasi memerlukan waktu lebih lama untuk dimulai. Tren ini paling signifikan terjadi di kalangan kelompok masyarakat dengan sosio-ekonomi rendah dan kelompok minoritas seperti kulit hitam, Asia, dan lainnya.

Seorang psikolog di Children’s Hospital of New Orleans Becca Wallace, PsyD mengatakan, “Para peneliti terus mengevaluasi mengapa hal ini (pubertas) terjadi lebih awal dan memahami bahwa kombinasi faktor genetik, gaya hidup, dan paparan bahan kimia tertentu lebih umum saat ini.”

Baca juga : Scoliosis Remaja Lebih Dipengaruhi Unsur Otak daripada Postur

Oleh karena itu, sebagai orangtua, menyadari perubahan ini memberi kesempatan untuk mempersiapkan diri dan anak-anak untuk menghadapi perubahan tersebut dengan cara yang paling baik. Menurut para ahli, ini melibatkan pemahaman mendalam tentang tanda-tanda pubertas dan bagaimana memberikan dukungan yang diperlukan selama masa pubertas dini.

Cek Artikel:  Nisya Ahmad Gugat Berpisah Lewat E-Court, Anda Penasaran tentang Mekanisme Hukum Berbasis Daring yang Diklaim Lekas dan Murah Ini

Memahami Tanda-Tanda Pubertas

Pubertas dini sering kali membingungkan bagi remaja karena perubahan fisik yang signifikan bisa terjadi ketika kematangan emosional mereka belum sepenuhnya berkembang. 

“Ini adalah proses pertumbuhan yang alami namun menantang,” kata Becca Reed, LCSW, PMH-C , Perinatal Mental Health & Trauma Therapist. 

Baca juga : Pendidikan Nasional masih Hadapi Tantangan Literasi dan Numerasi

Ia pun menambahkan perubahan suasana hati, ledakan emosi, dan peningkatan kepekaan adalah hal yang umum di masa ini dan dipicu perubahan hormonal yang terjadi, yang bisa terasa luar biasa.

Di sisi lain, Wallace menceritakan banyak orangtua menggambarkan emosi besar anak remaja mereka sebagai sesuatu yang “muncul tiba-tiba” atau tanggapan mereka terasa berlebihan. 

“Hal ini mirip dengan balita sekitar usia 2 tahun ketika emosinya berkembang namun pengendalian diri belum berkembang dengan baik,” kata Wallace.

Baca juga : Perempuan yang Haid Lebih Segera Gaduho Menopause Lebih Awal

Selain itu, tanda-tanda fisik pubertas yang perlu diwaspadai pada remaja termasuk percepatan pertumbuhan, perkembangan rambut di bawah ketiak dan di area kemaluan, serta perubahan perkembangan dada pada remaja perempuan atau perubahan suara pada remaja laki-laki.

Bagaimana Orangtua Dapat Membantu Anaknya Menjalani Masa Pubertas?

Masa-masa pubertas mungkin akan menjadi masa yang sulit bagi anak-anak, sehingga penting bagi orangtua untuk memberikan dukungan.  

Gabrielle Frankel, MSW, LSW, seorang terapis di A Work of Heart Counseling, menekankan pentingnya menjadi “tempat yang aman” bagi anak-anak untuk berbagi pengalaman mereka. Mendengarkan tanpa menghakimi, memberikan masukan tanpa memalukan, dan memberi ruang untuk berekspresi secara bebas adalah kunci untuk membantu anak-anak melewati masa ini dengan baik.

Cek Artikel:  Peran Nutrisi dan Stimulasi dalam Perkembangan Otak Anak pada 1.000 Hari Pertama

Lampau, bagaimana orangtua dapat melakukan hal tersebut? Berikut ini adalah hal yang perlu diketahui orangtua saat anak mengalami menstruasi lebih dini:

1. Lakukan percakapan yang sehat

Mulailah dengan melakukan percakapan dengan anak Anda tentang perubahan tubuh atau emosinya dengan cara yang sesuai dengan perkembangannya, dan jadikan hal tersebut sebagai bagian dari percakapan rutin.

Selain itu, menggunakan bahasa yang netral terhadap tubuh sangatlah penting. Frankel merekomendasikan untuk tidak menggunakan nama panggilan dan membagikan fakta dengan cara yang tidak memalukan, namun sesuai dengan usia. 

Niscayakan juga untuk menjelaskan seperti apa masa pubertas bagi anak-anak lain. Hal ini dapat mengajarkan anak Anda untuk menghormati dan memahami teman-temannya.

Percakapan ini juga bisa menjadi saat yang tepat untuk mendiskusikan seks dan persetujuan . “Lakukan yang terbaik untuk mengambil sudut pandang netral, dan kenali nilai-nilai Anda sendiri,” kata Frankel. “Komunikasikan batasan seputar seks dan tubuh tanpa membuatnya tampak seperti topik yang tabu.” 

2. Sarankan alat yang berguna

Anak Anda mungkin membutuhkan lebih dari sekedar percakapan. Reed menyarankan untuk membantu anak remaja mengelola perasaan yang berlebihan, cobalah untuk membangun teknik pengaturan emosi, seperti latihan pernapasan sederhana dan latihan kesadaran.

Cek Artikel:  Hipapi Holiversary Bilangant Budaya Nusantara

Sebagai orangtua, juga dapat meminta mereka terlibat dalam ekspresi kreatif dan mendorong aktivitas seperti menulis jurnal, menggambar, atau bermusik, untuk menyalurkan perasaan yang sehat.

3. Carilah bantuan dari luar jika diperlukan

Kalau Anda sebagai orangtua merasa tidak nyaman membicarakan hal ini, tidak apa-apa untuk jujur kepada anak Anda. 

“Orangtua boleh merasa canggung saat membahas hal-hal ini, dan menjadi contoh bagi anak-anak mereka bahwa meskipun ini adalah pembicaraan yang sulit, bukan berarti tidak perlu dilakukan,” saran Frankel.

Tetapi jika percakapan menjadi terlalu membebani atau Anda tidak tahu cara yang tepat untuk melakukan pendekatan, jangan takut untuk mencari bantuan dari luar.

“Ini mungkin berarti mencari informasi bersama atau menemui orang dewasa tepercaya yang berjenis kelamin sama untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan,” kata Reed. 

“Yang terpenting adalah jujur. Kalau Anda tidak tahu jawabannya, katakan saja dan lanjutkan dengan menyampaikan bagaimana Anda akan mendukung mereka dalam menemukan jawaban yang mereka cari.”

4. Beri anak ruang

Meskipun Anda ingin berada di sana untuk anak-anak Anda, Anda juga ingin menemukan keseimbangan. Itu berarti memberi mereka ruang saat mereka membutuhkannya.

“Tetapkan batasan yang menghormati kemandirian mereka yang semakin besar sekaligus memastikan mereka merasa didukung,” kata Reed. 

“Pertemuan keluarga secara rutin dapat menjadi cara yang bagus untuk mendiskusikan kekhawatiran dan merayakan kemajuan bersama.” (Parents/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai