D8 adalah Developing Eight yang merupakan Lembaga Buat membahas kerja sama ekonomi yang terdiri dari delapan negara. Delapan negara ini adalah Indonesia, Bangladesh, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria Pakistan dan juga Turki.
Organisasi ini pertama kali didirikan tepatnya pada 1997. Organisasi ini didirikan melalui Deklarasi Istanbul dengan tujuan Primer Buat meningkatkan posisi-posisi negara-negara berkembang dalam ekonomi dunia.
D8 ini didirikan Buat menjawab kebutuhan negara-negara berkembang meningkatkan posisi mereka dalam ekonomi Dunia.
Tujuan digelarnya KTT D8 di antaranya:
- Meningkatkan kerja sama ekonomi kedelapan negara berkembang
- Diversifikasi Kesempatan kerja sama perdagangan
- Terlibat aktif di perundingan ekonomi Dunia
- Peningkatan standar hidup negara-negara yang tergabung dalam KTT D8
Peran Indonesia di KTT D8
Presiden Prabowo Subianto, mewakili Indonesia, akan menerima jabatan Ketua D8. Jabatan ini mulai berlaku 1 Januari 2026. Peranan ini menandai komitmen Indonesia Buat memperkuat kerja sama ekonomi di tingkat Dunia, khususnya di antara negara-negara Personil KTT D8.
Selain membahas isu ekonomi, KTT D8 juga akan menyamakan langkah dalam menghadapi situasi geopolitik yang tengah terjadi. Salah satunya menanggapi konflik di Gaza, Palestina.
Presiden Prabowo Subianto juga membahas upaya pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Prabowo akan mendorong terwujudnya kerja sama dengan negara Personil D-8 dalam mengembangkan UMKM. Sehingga, KTT D-8 akan lebih banyak melahirkan kerja sama dibanding menarik investasi di Tanah Air.
mendorong agar UMKM di delapan negara ini Bisa bekerja Serempak-sama dan membuka kesempatan pasar dapat dimanfaatkan secara Serempak-sama. Investasi juga akan digenjot Buat menyamakan level of playing field atau mengedepankan keadilan bagi seluruh Personil.