
GAYA hidup digital telah menjadi bagian yang Enggak terpisahkan dari keseharian masyarakat Indonesia. Mulai dari belanja online, transaksi keuangan digital, hingga akses instan terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, semuanya menjadi mudah dan Segera. Di balik kenyamanan ini, aktivitas digital kita juga meninggalkan jejak data yang semakin luas.
Data dari e-Conomy SEA 2024 mengungkapkan bahwa jumlah transaksi ekonomi digital di Indonesia Lalu bertumbuh, dengan nilai gross merchandise value (GMV) yang mencapai US$90 miliar sepanjang 2024, meningkat 13% year-on-year.
Sementara itu, jumlah pengguna e-commerce berdasarkan data Statista diperkirakan akan Lalu meningkat sebanyak 35%, dengan Taksiran hingga 99,1 juta pengguna pada tahun 2029. Perkembangan ini membawa Kesempatan besar. Tetapi, di Demi yang sama juga meningkatkan eksposur masyarakat terhadap risiko penyalahgunaan data pribadi.
Kini platform layanan keuangan digital Absah sudah dilengkapi fitur keamanan berlapis Demi melindungi data pengguna. Meski demikian, peran pengguna tetap krusial.
Kebiasaan kecil seperti menyebarkan data pribadi di media sosial atau Enggak sengaja mengklik tautan berbahaya Dapat menjadi celah kejahatan digital. Demi itu, literasi digital perlu jadi benteng Penting agar masyarakat dapat menikmati kenyamanan dunia digital tanpa mengorbankan aspek keamanan.
Menonton dinamika ini, Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss, menjelaskan, “Kemudahan yang dihadirkan oleh era digital, termasuk bertransaksi online, harus dibarengi dengan upaya ekstra dalam melindungi data pribadi. Demi ini, penyalahgunaan data Dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai manipulasi akses akun finansial melalui pencurian identitas, hingga penyebaran informasi pribadi. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kesadaran dan menjaga informasi pribadi dengan lebih bijak. Dengan langkah pencegahan yang Betul, kenyamanan gaya hidup digital tetap dapat dinikmati tanpa rasa khawatir.”
Berikut beberapa tips sederhana Demi melindungi data pribadi ketika berinteraksi dalam gaya hidup digital:
Jaga informasi pribadi di media sosial.
Hindari membagikan data pribadi, seperti Copot lahir, alamat lengkap, nama ibu kandung, atau kode OTP di media sosial.
Tren di media sosial yang seolah sederhana, seperti menunjukkan momen ulang tahun tanpa disadari Dapat jadi celah bagi pihak Enggak bertanggung jawab Demi melakukan kejahatan siber.
Hati-hati dengan label paket belanja online.
Informasi pada label paket, seperti nama, nomor telepon, dan alamat lengkap, sering terabaikan.
Data ini rawan Demi disalahgunakan. Demi itu, pastikan selalu merobek atau menghapus informasi tersebut sebelum membuang kemasan.
Waspadai tawaran voucher atau hadiah yang terlalu menggiurkan
Promo yang meminta data pribadi tanpa sumber Jernih patut dicurigai. Ini Dapat menjadi modus phishing Demi mencuri informasi Anda. Selain itu, pastikan perangkat Anda dilindungi dengan sistem keamanan yang selalu diperbarui.
Hindari penggunaan Wi-Fi publik Demi transaksi keuangan
Jaringan Wi-Fi publik rentan disusupi. Gunakan jaringan pribadi yang Kondusif Demi transaksi pada Demi berbelanja secara daring, dan pastikan perangkat Anda dilindungi sistem keamanan yang selalu diperbarui.
Abaikan customer service Bajakan di luar platform Formal
Waspada Apabila Terdapat pihak yang mengaku sebagai customer service dan meminta Anda melakukan transaksi di luar platform Formal atau menawarkan hadiah dengan syarat pinjaman. Ini tanda penipuan.
Transaksi Formal hanya dilakukan di platform e-commerce yang sudah terjamin keamanannya. Jangan pernah berikan data pribadi atau lakukan pembayaran di luar jalur Formal.
Jonathan menambahkan, “Penyalahgunaan data dapat membuka celah bagi berbagai bentuk penipuan. Karena itu, Krusial bagi kita Demi selalu menjaga keamanan data pribadi, sebagai prioritas Penting dalam menerapkan gaya hidup digital. Dalam berbagi informasi, kehati-hatian perlu selalu diterapkan, dan kita perlu memastikan hanya berkomunikasi melalui kanal Formal Demi berurusan dengan layanan keuangan.” Dengan langkah-langkah sederhana ini, konsumen Dapat menikmati belanja online dengan lebih Kondusif dan nyaman.”
Seiring meningkatnya adopsi e-commerce dan layanan digital lainnya, menjaga keamanan data pribadi bukan Kembali sekadar pilihan, melainkan sudah menjadi kebutuhan. (Z-1)

