SETIAP 10 November, kita memperingati Hari Pahlawan. Pada era modern ini, kita tetap dapat menjadi pahlawan, misalnya dalam lingkup bagi keluarga, yakni melindungi keuangan keluarga.
Faculty Head Sequis Quality Empowerment, STAE, Yan Ardhianto Handoyo mendorong masyarakat Indonesia, yang sudah Mempunyai Pendapatan, agar Mempunyai misi menjadi pahlawan finansial bagi keluarga karena Kalau keuangan keluarga terjaga dalam jangka panjang akan mudah bagi Anda menyiapkan masa depan anak dan kelak dapat pensiun tanpa menjadi beban bagi anak cucu.
“Dengan mulai Mempunyai misi menjadi pahlawan finansial akan Membangun Anda berupaya mencari Langkah bagaimana Langkah meningkatkan nilai tabungan dan memperbesar aset secara Cocok. Bahkan, Anda akan berupaya meningkatkan literasi asuransi agar dapat menggunakan manfaat asuransi pada masa mendatang Kalau dibutuhkan,” sebut Yan.
Berikut ini adalah tips bagi Anda Kepada menjadi pahlawan finansial bagi keluarga:
Persiapkan Anggaran Pendidikan Sejak Pagi
Pendidikan merupakan investasi terbesar Kepada mempersiapkan masa depan anak sehingga Anda perlu mengantisipasi kenaikan biaya pendidikan agar pendapatan dan tabungan cukup Kepada menyekolahkan anak hingga ke pendidikan tinggi yang berkualitas.
Yan merekomendasikan Kepada menempatkan Anggaran pendidikan di instrumen yang Kondusif seperti asuransi pendidikan karena Kalau hanya mengandalkan tabungan saja, saldo Bukan akan cukup Kepada kebutuhan biaya pendidikan karena biaya pendidikan cenderung mengalami kenaikan dan tabungan Dapat habis bila sewaktu-waktu digunakan Kepada kondisi darurat.
Menyiapkan Anggaran pendidikan dengan asuransi pendidikan akan membantu orang Uzur merencanakan biaya pendidikan anak karena Bukan seperti tabungan Lumrah, Anggaran Bukan Dapat ditarik setiap Begitu, Kepada memastikan Sasaran Anggaran pendidikan Dapat tercapai.
Selain itu, terdapat manfaat perlindungan jiwa bagi orangtua sebagai Tertanggung sehingga bila terjadi risiko meninggal dunia selama masa pertanggungan asuransi, anak tetap dapat melanjutkan jenjang pendidikan. Dengan demikian orang Uzur dapat merasa tenang.
Prioritaskan Perlindungan dengan Asuransi Jiwa dan Kesehatan
Pastikan juga Anda Mempunyai asuransi kesehatan dan asuransi jiwa selagi sehat dan produktif. Asuransi jiwa dan asuransi kesehatan berperan Krusial dalam perencanaan keuangan karena berfungsi melindungi aset keluarga dari kebangkrutan dan kemiskinan Begitu terjadi risiko kehidupan yang datang mendadak, seperti sakit yang butuh biaya perawatan medis atau pencari nafkah meninggal dunia yang menyebabkan hilangnya Pendapatan keluarga.
Kelola Utang dengan Bijak
Kemampuan mengelola utang dapat membantu menjaga kestabilan keuangan keluarga. Yan menyarankan Kepada membatasi utang konsumtif hingga maksimal 15% dari total Pendapatan. Bahkan, Kalau dapat lebih diminimalkan akan lebih Berkualitas.
Salah satu Langkah menghindari utang adalah membatasi belanja barang-barang yang Tetap Dapat ditunda pembeliannya atau Bukan perlu dibeli. Selain itu, sebaiknya Kalau Mempunyai Anggaran tambahan, seperti bonus atau tunjangan, dapat dimanfaatkan Kepada melunasi utang karena dalam utang selain kewajiban membayar pokok pinjaman juga terdapat Kembang. Bila telat melunasi utang maka jumlah yang dibayarkan akan jauh lebih tinggi.
“Mereka yang Mempunyai kewajiban utang yang dibayar Cocok waktu dan yang nilai utang konsumtifnya kecil atau bahkan Bukan Mempunyai utang maka keuangan keluarganya lebih kuat dan lebih Elastis pada berbagai pilihan Kepada persiapan masa depan,” sebut Yan.
Bangun Komunikasi Keuangan dalam Keluarga
Hal Krusial yang Bukan boleh diabaikan adalah melibatkan seluruh Personil keluarga dalam perencanaan keuangan.
Diskusikan tujuan keuangan keluarga, Langkah mencapainya, dan termasuk Kalau Terdapat rencana pembelian aset, investasi, dan pengajuan pinjaman. Dengan demikian, setiap Personil keluarga dapat berperan aktif menjaga kesehatan keuangan Serempak.
Yang menyarankan agar keuangan keluarga dikomunikasikan dengan Berkualitas kepada Kekasih dan Personil keluarga lain sesuai tingkat usia dan kemampuan memahami finansial.
“Mengomunikasikan keuangan perlu dilakukan dengan Berkualitas demi mencegah konflik dan salah pengertian. Selain itu, dengan terbuka soal perencanaan keuangan kepada Personil keluarga maka akan membantu mendorong mereka berkeinginan ikut serta meningkatkan aset keluarga serta menjaganya dan berlatih meminimalkan gaya hidup konsumtif. Dengan demikian Anda berhasil menjadi pahlawan bagi keuangan keluarga,” tutup Yan. (Z-1)