GENERASI sandwich (kelompok masyarakat yang harus membiayai orangtua, diri sendiri, dan anak mereka) mayoritas memilih rumah tapak kecil tetapi lokasinya strategis. Hal itu terungkap dalam laporan riset berjudul Langkah Generasi Sandwich Menuju Kepemilikan Properti yang dilakukan oleh YouGov Indonesia besama Pinhome, Selasa (8/10).
Selain itu, riset itu juga menemukan bahwa sumber pembiayaan utama bagi generasi sandwich untuk membeli rumah adalah tabungan, dukungan keluarga, dan KPR, dengan tren cicilan panjang.
Menurut riset tersebut, saat ini, Indonesia memiliki 41 juta generasi sandwich yang menopang kebutuhan anak dan orangtua serta saudara.
Baca juga : Rumah Harus Jadi Tempat yang Terjamin dan Nyaman Bagi Seluruh Personil Keluarga
Mayoritas generasi sandwich tersebut memiliki motivasi tinggi untuk memiliki rumah, didorong oleh kebutuhan keluarga 49% dan juga stabilitas sebesar 48%. Laporan ini berdasarkan hasil riset daring terhadap 400 responden dari berbagai kelas sosial ekonomi.
Salah satu temuan penting yang disebutkan dalam acara ini adalah preferensi generasi sandwich terhadap rumah tapak, dengan 53% responden memilih properti berukuran kecil kurang dari 54 meter persegi.
Selain itu, lokasi menjadi faktor utama dalam pemilihan properti, dengan kedekatan terhadap fasilitas kesehatan, tempat kerja, dan transportasi umum menjadi prioritas.
Baca juga : Orangtua Diingatkan tidak Berusaha Ubah Perilaku Anak dengan Hukuman Fisik
Dengan dasar tersebut, Pinhome dan YouGov mengidentifikasi bahwa ada tiga tantangan utama yang dihadapi generasi sandwich dalam menemukan properti yang tepat, biaya tambahan yang tidak transparan, dan cicilan yang tinggi.
Menurut data riset mereka, mayoritas generasi ini memiliki motivasi tinggi untuk memiliki rumah, terutama didorong oleh kebutuhan keluarga dan stabilitas.
“Kami menyadari bahwa generasi sandwich menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan mimpi memiliki rumah, terutama karena harus menopang keluarga. Oleh karena itu, Pinhome berkomitmen menyediakan solusi properti yang mempermudah akses kepemilikan rumah,” ujar CEO dan Founder Pinhome Dayu Dara Permata dalam acara peluncuran laporan, Selasa (8/10) pagi.
Sementara itu, penulis novel dan film Home Sweet Loan, Almira Bastari, berbagi pandangannya bahwa masalah yang dihadapi generasi sandwich terhadap kepemilikan properti ternyata sangat sesuai untuk dibahas untuk terus berupaya memberikan solusi yang relevan.
Almira juga berpesan untuk generasi sandwich agar menjadi pribadi yang kuat dan solutif dalam menghadapi tantangan hidup, termasuk membeli
rumah sembari membantu keluarga. Generasi sandwich memang menghidupi kebutuhan seluruh anggota keluarga, tetapi juga harus dapat memprioritaskan dirinya sendiri. (Z-1)