Ini Pengaruh Ekonomi dari Kepemimpinan Donald Trump, Berikut Untung Ruginya

Presiden Amerika Perkumpulan Donald Trump. Foto: EPA.

Jakarta: Kemudi Amerika Perkumpulan di Rendah kendali Donald J. Trump dinilai bakal menimbulkan tantangan bagi ekonomi di ASEAN. Tetapi di Demi yang sama kepemimpinan Trump juga disebut bakal menghadirkan Kesempatan bagi negara-negara di ASEAN.

“ASEAN dapat mengimpor sumber alternatif Buat menggantikan produk Tiongkok. Kedua, Foreign Direct Investment (FDI) dari Tiongkok ke negara-negara Asia Tenggara Selatan,” ujar Secretary General of the International Economic Association (IEA) Lili Yan Ing dalam sesi panel acara Indonesia Economic Summit (IES) 2025, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025.

Indonesia, lanjutnya, juga dipandang Mempunyai Cita-cita dan Kesempatan yang sama dengan negara ASEAN lainnya. Karenanya, Krusial bagi Indonesia Buat Lanjut melakukan reformasi guna menarik FDI dan mendukung agenda pembangunan.

Cek Artikel:  Menteri PKP Maruarar Sirait Inisiasi Program Pemanfaatan Rumah Sitaan Koruptor Demi Rakyat

FDI menjadi krusial dan Mempunyai potensi yang besar di Indonesia Buat dikembangkan. Pasalnya Demi ini Bagian FDI di Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) relatif Lagi rendah.

“Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, Indonesia Mempunyai rasio FDI ke PDB yang paling rendah. Jadi, ini adalah pekerjaan rumah besar bagi Indonesia,” kata Lili.


Presiden Amerika Perkumpulan Donald Trump. Foto: CNN.

 

 

Indonesia perlu mewaspadai kebijakan nontarif

Di kesempatan yang sama Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu mengatakan, Indonesia perlu mewaspadai kebijakan nontarif dari AS. Menurutnya, itu akan menjadi salah satu tantangan yang menghantui dan memberi Pengaruh ke perekonomian dalam negeri.

Cek Artikel:  25 Bank Tercatat Torehkan Kinerja Prima Salurkan Kredit UMKM

Karenanya, Krusial  bagi Indonesia Buat Pandai mengakali tantangan itu dengan memanfaatkan perjanjian kerja sama ekonomi baru dengan Negeri Om Sam. “Jadi saya rasa kita harus memikirkan bagaimana Buat bergabung dengan AS, dan Membangun jenis perjanjian yang Akurat, termasuk menjanjikan Buat membeli lebih banyak dari AS,” kata Mari.

Hal itu menurutnya Lagi memungkinkan Buat dilakukan kendati Indonesia telah bergabung ke dalam BRICS. “Kita merupakan Member BRICS, tapi kita Tak meyakini dedolarisasi. Jadi saya pikir kita Betul-Betul perlu Menyaksikan dengan Berkualitas kelebihan kompetitif kita, yang Lagi adalah sumber daya, dan sekarang kita Mempunyai downstream di atasnya,” tambah Mari.

Mungkin Anda Menyukai