Ini Metode Menepi di Bahu Jalan yang Pas Agar Terhindar dari Kecelakaan

Ini Cara Menepi di Bahu Jalan yang Benar Agar Terhindar dari Kecelakaan
Ilustrasi(Freepik)

Ketika berkendara, terkadang banyak kondisi Enggak terprediksi yang mengharuskan pengemudi menepi ke bahu jalan. Menurut Instruktur Keselamatan Berkendara Sony Harisno perlu tata Metode menepi yang Pas sehingga mengurangi risiko kecelakaan Lewat lintas (lakalantas).

“Dilihat dari kondisi Lewat lintas di Indonesia, sebenarnya berhenti di bahu jalan cukup berbahaya, tapi kalau sudah sangat mendesak

kita harus berhenti, Terdapat Mekanisme yang harus dilakukan oleh si pengemudi,” kata Sony, Senin (4/11).

Langkah pertama yakni menyalakan lampu sein ke arah bahu jalan dan menepilah secara perlahan Tetapi Niscaya, Enggak ragu-ragu, Tetapi juga

memastikan kondisi jalan telah kondusif Buat berpindah jalur dan menepi.

Cek Artikel:  Wuling Lazimkan Harga Formal Mobil Listrik BinguoEV

Nyalakan lampu hazard sebelum turun dari kendaraan, kemudian pasang segitiga pengaman dengan jarak paling Enggak lima kali dari panjang

mobil, atau sesuaikan dengan kondisi jalan.

Hal ini Krusial agar pengendara lain Pandai Menyaksikan kendaraan yang tengah berhenti di bahu jalan, terutama Ketika malam hari maupun kondisi

cuaca yang menyebabkan visibilitas kurang Terang.

“Biasanya setiap mobil yang dibeli baru sudah disediakan segitiga pengaman sebagai standar pabrikan, sama seperti P3K,” ujar Sony.

Setelah itu, Kalau Ingin melakukan peregangan tubuh yang dirasa lelah, misalnya, hindari berdiri atau berdiam di depan mobil. Lakukan di belakang mobil.

Cek Artikel:  Ini Bayangan Step Karir Pembalap Setelah Shell Advance Asia Talent Cup

Hal ini Buat memudahkan pengemudi Menyaksikan kondisi kendaraan lain di belakang dan Pandai bersiap Kalau diprediksi akan Terdapat kejadian yang Enggak diinginkan.

Meski begitu Sony tetap Enggak menyarankan Buat berhenti di bahu jalan, apalagi di jalan tol dan dalam rentang waktu yang Pelan. Ia menganjurkan Buat lebih Bagus mengemudi dengan perlahan di kiri jalan.

“Daripada ngambil risiko ditabrak dari belakang, sebaiknya berjalan pelan-pelan di kiri jalan (tol), itu lebih Kondusif daripada berhenti,” ungkap Soni.

Sebelumnya, Polres Pemalang menetapkan sopir truk boks dengan inisial J (36), Penduduk Kabupaten Boyolali Jawa Tengah sebagai tersangka kasus kecelakaan maut yang terjadi di jalan Tol KM 315+900 jalur A dari arah Jakarta ke Semarang, tepatnya di Desa Karangasem Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang.

Cek Artikel:  Merah Putih berkibar, Andi Gilang P2 Race 2 SS600 ARRC seri 2 Australia 2019

Mobil Toyota Avanza yang mengangkut tim jurnalis dengan nomor polisi B 1048 DKG dilaporkan tengah berhenti di bahu jalan Buat mengatasi air wiper mobil yang berkendala, sebelum dihantam dari belakang oleh truk yang dikendarai oleh J hingga ringsek.

J disebut mengalami microsleep (periode tidur singkat yang terjadi secara tiba-tiba dan tanpa disadari) yang akhirnya menyebabkan

hilangnya Pusat perhatian sebelum kecelakaan. Tiga orang meninggal dalam kecelakaan itu, dan dua lainnya luka-luka. (Ant/Z-1)

Mungkin Anda Menyukai