Ini Krusialnya Perilaku Hidup Rapi dan Sehat sejak Pagi

Ini Pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sejak Dini
Kegiatan peningkatan pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)(Dok. Tim PKM Universitas Bakti Tunas Husada )

PENYULUHAN dan edukasi terkait pola hidup bersih dan sehat (PHBS) perlu terus dilakukan secara lebih masif lagi pada masyarakat, terutama anak-anak di lingkungan sekolah. Hal itu lantaran masih banyak anak-anak yang belum memahami dan peduli terhadap kebersihan diri sehingga kesadaran dalam PHBS juga masih rendah.

Berdasarkan hasil observasi di lingkungan masyarakat Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat, kesadaran untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, merawat kebersihan badan, berolahraga, mengkonsumsi makanan sehat, membuang sampah pada tempatnya, tidak jajan sembarangan, serta membersihkan lingkungan masih rendah.

Akibatnya, banyak anak yang rentan terkena penyakit seperti diare dan demam berdarah. Hal itu terungkap dalam kegiatan peningkatan pengetahuan PHBS melalui permainan edukatif dan pembagian perlengkapan sanitasi higienis di MDTA Istiqomah, Kahuripan, Tawang, Kota Tasikmalaya, Jumat (8/8).

Cek Artikel:  7 Jenis Ikan yang Bagus untuk Si Buah Hati

Baca juga : FP Unwar Bantu Peternak dengan Hasil karya Pakan Fermentasi Berbahan Limbah Minyak Kelapa

Kegiatan yang diinisiasi Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Bakti Tunas Husada mengambil tema Pusingkatan Pengetahuan PHBS Melalui Permainan Edukatif Snake Ladders dan Pembagian Paket Hygiene Sanitary Kit Pada MDTA Istiqomah Kota Tasikmalaya.

Menurut Ketua Tim PKM apt. Resha Resmawati Shaleha, M.Farm, tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai upaya peningkatan dan pengembangan PHBS melalui edukasi dan sosialisasi dengan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

Motede ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap kebersihan diri, keluarga, dan lingkungan sebagai bekal menjaga kesehatan keluarga. Terdapatpun kegiatan yang  dilaksanakan adalah memberikan penyuluhan dengan media audio visual seperti gambar dan video serta demo makanan bergizi sehingga menarik perhatian anak-anak untuk meningkatkan pemahaman periaku hidup bersih dan sehat.

Cek Artikel:  Apakah Anda Orang tua yang Payah atau Orang tua yang Keren Video Viral IniMenjelaskan Perbedaannya

Baca juga : Dosen UPN Veteran Jawa Timur Kembangkan Hilirisasi Teknologi Pengolah Pupuk Terintegrasi

Selain itu, Tim PKM membuat inovasi pembuatan permainan edukatif ular tangga (snake laddders) yang berbeda dari ular tangga. Di setiap kotak terdapat pengenalan edukasi perlaku hidup sehat dan bersih. Melalui permainan ini, edukasi yang diberikan mudah dipahami dan dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.

“Kami berharap melalui permainan edukasi ular tangga ini dapat dipahami dan dapat diaplikasikan lebih mudah dalam kehidupan sehari-sehari,” ujar Resha dalam keterangannya.

Dalam proses evaluasi terjadi peningkatan pengetahuan peserta. Hasil pre-test (kondisi sebelum diberikan edukasi), 50,83% sasaran kurang mengetahui informasi tentang PHBS dan tingkat kesadaran untuk melakukannya juga dalam kategori rendah. Sementara hasil post-test (kondisi setelah diberikan edukasi) menunjukkan 94,00% pengetahuan dan kesadaran anak-anak meningkat mengenai pentingnya PHBS.

Cek Artikel:  Dukungan Teknologi untuk Tumbuh Kembang Anak Shopee, Anissa Aziza, dan Brand Lelahl Kazel Bagikan 4 Tipsnya

Baca juga : Perilaku Hidup Rapi dan Sehat Jadi Kunci Turunkan Stunting

“Anak-anak yang mengikuti kegiatan pengabdian menyadari pentingnya PHBS serta mengetahui cara melakukan kebersihan diri sendiri dan lingkungan,” ujar Resha sebagai ketua PKM yang diamini dua anggota tim, Sudianto dan Dr. Anna Yuliana, M.Si.

Tim berharap kegiatan ini dapat menjadi bekal pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan khususnya di MDTA Istiqomah Kota Tasikmalaya untuk dapat menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Serta menjadi acuan untuk kegiatan pengabdian selanjutnya supaya lebih komprehensif.

Kegiatan ini memperoleh dana dari Hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek tahun 2024 dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat. (B-3)

 

Mungkin Anda Menyukai