Liputanindo.id JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas tinggi sebagai Calon Presiden (Capres) 2024 membeberkan pentingnya pemanfaatan media sosial (medsos) bagi pemimpin masa kini.
Ganjar mengatakan bahwa pemanfaatan medsos sangat penting untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, sehingga merupakan ruang komunikasi yang efektif antara pemerintah dan rakyatnya.
“Maka sebenarnya ketika masyarakat sudah bermigrasi ke dunia digital, ruang itu menjadi meeting point untuk kita bisa chit-chat, sehingga segala informasi bisa tersampaikan dengan baik,” kata Ganjar usai menjadi nara sumber dalam talkshow ‘Indonesia Berkarya’ yang diselenggarakan Google Indonesia di Jakarta, Senin malam (5/12/2022).
Oleh sebab itu, menurut Ganjar, pemimpin masa kini memerlukan medsos untuk mengetahui kritik, keluhan, dan sebagainya. Sementara masyarakat dapat lebih terbuka dalam menyampaikan aspirasinya di medsos.
“Saya merasa terbantu dan kemudian publik bisa komplain lebih gampang, sementara birokrasi bakal merubah mindset sehingga mereka akan bisa melayani dengan cara yang lebih bagus,” tegas Ganjar.
Pemimpin masa kini pun dapat merespons masyarakat secara cepat dan Ganjar ternyata memiliki target tersendiri dalam merespons.
“Kalau saya, saya targetkan, begitu ada komplain, maksimum 1×24 jam harus ada respon. Berubah itu cara berpikir mereka dalam pelayanan publik,” kata Ganjar.
Ganjar juga mengatakan bahwa medsos bisa dimanfaatkan pemimpin masa kini untuk membantu rakyat sampai ke tingkat mikro, seperti dilakukannya melalui program ‘Lapak Ganjar’.
Melalui ‘Lapak Ganjar’, politisi berambut putih itu seperti dirilis Antara mempromosikan barang atau jasa pelaku UMKM di medsos pribadinya dengan harapan UMKM semakin berkembang dan penghasilannya turut bertambah.
“Maka itu (Lapak Ganjar) sebenarnya ekstrakulikuler saya ketika kemudian mereka harus dicarikan cara baru, diberikan ruang baru, agar mereka kemudian bisa masuk ke ranah baru, yaitu dunia digital,” ungkapnya.
Ganjar dikenal sebagai pemimpin yang bergaya milenial karena kerap memanfaatkan Instagram, YouTube, hingga Twitter sebagai media komunikasi ke masyarakat, selain kerap menyampaikan infomasi atau kebijakan pemerintah dengan bahasa dan cara yang sederhana.(BON)
