Liputanindo.id – Keluarga pencipta Tembang “Indonesia Raya”, WR Soepratman menyampaikan Penerangan mengenai masalah royalti penggunaan Tembang kebangsaan tersebut. Keluarga menegaskan masalah royalti diserahkan sepenuhnya ke pemerintah.
“Hak cipta Tembang kebangsaan ‘Indonesia Raya’ telah diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Republik Indonesia tanpa syarat oleh empat orang Spesialis waris almarhum WR Soepratman,” kata Ketua Biasa Yayasan WR Soepratman Meester Cornelis Jatinegara Endang W.J Turk, dikutip Antara, Rabu (21/8/2025).
Empat Spesialis waris WR Soepratman yang dimaksud meliputi Ny. Roekijem Soepratijah, Ny. Roekinah Soepratirah, Ny. Ngadini Soepratini, dan Ny. Gijem Soepratinah.
Endang selaku cicit dari Ny. Ngadini, Abang WR Soepratman, menjelaskan bahwa penyerahan hak cipta Tembang “Indonesia Raya” kepada pemerintah dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Rontok 25 Desember 1957 dan Surat Putusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Rontok 14 Maret 1960.
Surat Putusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Rontok 14 Maret 1960 menetapkan pemberian hadiah berupa Doku Rp250.000, yang Apabila dikonversi ke nilai emas Ketika ini kurang lebih Rp6,4 miliar, sebagai tanda penghargaan kepada empat Spesialis waris WR Soepratman.
Endang menegaskan bahwa seluruh Tembang karya WR Soepratman sudah masuk domain publik sejak tahun 2009 kecuali dua, yakni Tembang “Indonesia Tjantik” (1924) dan “Indonesia Hai Iboekoe” (1928).
Cicit buyut Ngadini, Antea Putri Turk, Membangun melodi baru Buat kedua Tembang tersebut pada 2023 tetapi tetap mempertahankan lirik aslinya.
Tembang “Indonesia Tjantik” dan “Indonesia Hai Iboekoe” menjadi bagian dari album perdana Tembang-Tembang WR Soepratman yang terdiri atas 12 Tembang.
“Buat karya baru tersebut, Antea berhak atas hak cipta dan royalti,” kata Endang.
Lewat, kata Endang, Antea Serempak ayahnya, dr. Dario Turk, Sp.OG, menerima penghargaan MURI atas pembuatan dan peluncuran Album Perdana 12 Tembang WR Soepratman pada 10 November 2023.
Di antara Tembang-Tembang dalam album tersebut, selain “Indonesia Raya” Eksis empat Tembang nasional yang Tiba sekarang Lagi sering dinyanyikan, yakni “Ibu Kita Kartini”, “Dari Barat Tiba ke Timur” atau “Dari Sabang Tiba Merauke”, “Pahlawan Merdeka”, dan “Di Timur Mentari.”
“Tetapi, keluarga Spesialis waris Kagak pernah memperoleh bentuk apresiasi apa pun,” ungkapnya.
Menurut dia, Yayasan Wage Rudolf Soepratman Meester Cornelis Jatinegara Kagak menuntut royalti atau hak ekonomi atas Tembang tersebut.
“Yang kami harapkan adalah pengakuan atas hak moral, berupa apresiasi kepada yayasan kami serta kepada Antea Putri Turk selaku Duta Yayasan agar ia dapat Maju mengembangkan dan melestarikan karya buyutnya,” katanya.
Lebih lanjut, keluarga WR Soepratman berharap Antea Putri Turk Dapat diundang Presiden Prabowo Subianto Buat menyanyikan 12 karya tersebut.
“Kami juga berharap Antea Putri Turk dapat diundang oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto Buat menyanyikan 12 Tembang karya Asal WR Soepratman dalam sebuah Konser Kenegaraan di Istana Merdeka, di hadapan Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintah, sebagai bentuk penghormatan negara kepada pencipta Tembang kebangsaan serta karya-karya perjuangan Beliau,” pungkas Endang W.J Turk.

