Persib membuka keunggulan lewat gol yang diciptakan Ciro Alves pada menit 31 melalui heading di mulut gawang. Febri Hariyadi mencetak gol kedua melalui sepakan kaki kanan menit 39, euforia memuncak ketika Edo Febriansah pemain pengganti mencetak gol ketiga menit 70.
Instruktur Persib Bojan Hodak mengatakan timnya layak ke final, melihat segi permainan timnya membuat peluang lebih banyak daripada Bali United. Ciro Alves cs bisa mencetak gol sedangkan Serdadu Tridatu tidak bisa membuat peluang matang dan memaksimalkannya.
“Saya tidak ingat kapan Bali United memiliki peluang matang. Kami layak ke final karena kami punya banyak sekali peluang dan bisa mencetak gol, itu adalah pembedanya,” sebut Bojan Hodak.
Hodak terkesan dengan atmosfer luar biasa yang diciptakan pendukung Persib, Bobotoh. Kurang Lebih 21 ribu penonton memenuhi setiap sudut tribun stadion. Membakar semangat motivasi pemain Persib, Hodak mengatakan hal ini bagus untuk sepak bola Indonesia.
“Kami pantas lolos ke final dan atmosfernya fans (Bobotoh) di dalam stadion sangat luar biasa, sepak bola Indonesia itu begitu fantastis. Ini bagus untuk masa depan sepak bola di Indonesia,” ucapnya. ***
Gagal Ke Final, Bali United Terima Kekalahan
BANDUNG – Bali United FC kandas dalam babak semi final kedua Championship Series BRI Aliansi 1 2023/24 usai dikalahkan Persib Bandung dengan skor 0-3 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/5). Bali United sudah harus tertinggal 0-2 di babak pertama oleh gol Ciro Alves dan Febri Hariyadi.
Pada babak kedua Serdadu Tridatu mulai lebih agresif menekan pertahanan Maung Bandung. Tetapi tak ada gol yang bisa bersarang. Malah Persib mampu memperlebar keunggulan lewat gol pemain pengganti Edo Febriansah pada menit 70, tim asuhan Stefano Cugurra semakin tertekan.
Instruktur yang akrab disapa Teco itu mengakui ketangguhan Persib di kandangnya, timnya telah berusaha memulai pertandingan dengan baik, namun gol pembuka Ciro Alves jadi pembeda. Tim Bali United harus merelakan peluang juara BRI Aliansi 1 2023/24 tahun ini.
“Kita awal pertandingan main lebih bagus dari Persib. Tapi kita tidak bisa cetak gol, terus setelah mereka cetak gol (lewat gol Ciro) dari bola mati mereka yang main lebih bagus dari kita, terus kita harus terima kalah hari ini,” ungkap Teco.
Atmosfer fantastis Stadion Si Jalak Harupat diakui jadi energi bagi tuan rumah. Teco sedikit menyesal pada leg pertama tidak bisa melakukan hal yang sama karena Bali United harus melakoni laga tertutup kala itu di tempat latihan.
“Kita pasti ada rasa kecewa, pada pertandingan (semi final) pertama tidak main di stadion kita di Dipta dengan suporter kita. Kita lihat hari ini ya sangat beda, waktu suporter dari Persib datang buat penuh stadion di sini. Tapi terima kasih,” tukasnya.
Sementara itu Made Andhika Wijaya pemain bertahan Bali United tampak sangat kecewa dengan kekalahan di partai penentuan. Tetapi timnya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meraih hasil positif. Ia memohon maaf kepada penggemar Semeton Dewata yang tak bisa mempersembahkan final.
“Niscayanya sangat kecewa dengan hasil ini. Tapi kami sudah berusaha dan berjuang semaksimal mungkin dan kami pemain memohon maaf kepada semua kawan tidak bisa membawa Bali United ke final,” sesal Andhika. ***