Ini Daftar Alat Kontrasepsi untuk Perempuan

Ini Daftar Alat Kontrasepsi untuk Perempuan
Ilustasi–Sejumlah pelajar mendapat pejelasan kesehatan dari petugas Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Indramayu, Jawa Barat.(ANTARA/Dedhez Anggara)

KONTRASEPSI adalah metode, obat, atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Perempuan dapat memilih dari berbagai jenis kontrasepsi.

Demi mengetahui alat kontrasepsi yang bisa digunakan oleh perempuan, Simak penjelasannya.

Dikutip dari thewomens, terdapat tujuh alat kontrasepsi yang bisa digunakan kaum hawa agar untuk mencegah kehamilan dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Baca juga : Alat Kontrasepsi untuk Pria, Apa Saja Jenisnya?

1. Diafragma

Diafragma adalah tutup silikon lembut yang dipakai di dalam vagina untuk menutupi pintu masuk rahim (serviks). Diafragma mencegah sperma masuk ke rahim. 

Diafragma harus dipasang sebelum berhubungan seks (hingga 24 jam sebelumnya) dan dilepas setelah berhubungan seks. 

Kalau digunakan dengan benar, diafragma 94% efektif dalam mencegah kehamilan.

Baca juga : Hari Kontrasepsi Sedunia, Kodim 0723 Klaten Gelar Layanan KB Kesehatan Gratis

Alat ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Kelebihan alat ini, yaitu tidak mengganggu ASI, tidak mengganggu hubungan seksual, dan tidak mengganggu kesehatan klien. 

Sedangkan kekurangannya, yaitu tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual, dapat menyebabkan infeksi saluran kencing, dan harus dilepas saat haid.

2. Pil KB

Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan dan mengandung hormon progestin dan estrogen untuk mencegah ovulasi. Pil ini dikenal dalam dua jenis utama, dari yang mengandung progesteron  saja dan pil kombinasi.

Cek Artikel:  Wapres Minta Kampus Sesuaikan Kurikulum dengan Kebutuhan Industri

Baca juga : Tingkatkan Kesehatan Reproduksi, Kampanye Bayer For Her Diluncurkan

Alat ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Kelebihan alat ini, yaitu melancarkan haid dan mengurangi kram saat haid, tidak mengganggu hubungan seksual, mudah dihentikan setiap saat. 

Sedangkan kekurangannya, yaitu tidak melindungi pengguna dari penyakit menular seksual dan dapat mendatangkan risiko seperti meningkatnya tekanan darah, pembekuan darah, dan payudara mengeras.

3. Cincin vagina

Cincin vagina mengandung dua hormon yang sama dengan yang terdapat dalam beberapa jenis Pil KB. Langkah kerjanya sama seperti Pil KB untuk mencegah pelepasan sel telur setiap bulan. 

Baca juga : Hari Kontrasepsi Sedunia, BKKBN Sumsel Beri Layanan KB Gratis! Tamat 4 Oktober

Cincin ini dipasang tinggi di dalam vagina dan dibiarkan selama tiga minggu. Cincin ini dilepas selama satu minggu agar dapat mengalami pendarahan bulanan yang teratur. 

Cincin vagina ini 99,7% efektif jika digunakan dengan benar. Seperti halnya Pil KB, 1 dari 10 wanita (10%) yang menggunakan cincin vagina dapat hamil.

Alat ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Kelebihan alat ini, yaitu memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual, menjaga suhu tubuh lebih baik, dan tidak mengganggu ASI. Sedangkan kekurangannya, yaitu dapat menimbulkan bunyi yang mengganggu dan sekali pakai.

4. Suntikan 

DMPA (juga disebut Depo Provera atau Depo Ralovera) adalah suntikan hormon sintetis yang bekerja lama. Perempuan disuntik setiap 12 minggu untuk kontrasepsi. 

Cek Artikel:  Prakiraan Cuaca Rabu 9 Oktober 2024, Waspadai Potensi Hujan Lebat di Jakarta

Suntikan ini dapat digunakan saat menyusui. Beberapa perempuan akan mengalami efek samping, seperti perubahan suasana hati, ketidaknyamanan perut, dan sakit kepala, yang dapat berlangsung hingga 12 minggu. 

Depo Provera 99,8% efektif jika digunakan dengan benar. Kelebihan alat ini adalah tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, tidak diperlukan pemeriksaan dalam, dan tidak perlu simpan obat suntik.

5. Implan kulit 

Ini adalah batang plastik kecil, yang dimasukkan di bawah kulit di bagian dalam lengan atas. Batang ini perlahan melepaskan hormon sintetis progestogen, yang menghentikan ovarium melepaskan sel telur setiap bulan. 

Kebanyakan perempuan akan mengalami pola pendarahan yang berbeda dan beberapa wanita berhenti mengalami pendarahan sama sekali. 

Beberapa perempuan akan merasakan perubahan kulit, perubahan suasana hati, atau sedikit penambahan berat badan. Alat ini akan bertahan selama tiga tahun dan merupakan metode yang sangat efektif untuk mencegah kehamilan (99,95% efektif).

6. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

Ini adalah alat kontrasepsi kecil yang dipasang di rahim. Eksis dua jenis IUD, yaitu IUD tembaga bertahan lima sampai sepuluh tahun dan 99,4% efektif dan IUD progestogen yang bertahan selama lima tahun dan 99,8% efektif.

Cek Artikel:  7 Negara Lakukan Uji Coba Vaksin Kanker Paru-Paru Pertama di Dunia

IUD memengaruhi pergerakan dan kelangsungan hidup sperma di rahim sehingga sperma tidak dapat mencapai sel telur untuk membuahinya. 

IUD juga mengubah lapisan rahim (endometrium) sehingga tidak cocok untuk kehamilan. Hal ini mencegah sel telur yang telah dibuahi berkembang. 

Alat ini memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Kelebihan alat ini, yaitu dapat efektif segera setelah pemasangan, metode jangka panjang, tidak mempengaruhi hubungan seksual, dan tidak mempengaruhi ASI.

Kekurangan IUD adalah tidak melindungi dari infeksi menular seksual (IMS), proses pemasangan yang sedikit membuat tidak nyaman, efek samping berupa siklus menstruasi yang menjadi tidak teratur, yaitu lebih panjang dan banyak, juga timbul flek di tengah siklus menstruasi, serta dapat menyebabkan terjadinya penyakit radang panggul.

7. Sterilisasi

Bagus laki-laki maupun perempuan dapat menjalani operasi untuk membuat mereka mandul. Operasi pada perempuan melibatkan penyumbatan tuba falopi. Operasi ini dilakukan melalui perut dan disebut oklusi tuba dan ligasi tuba. 

Operasi pada laki-laki disebut vasektomi. Operasi ini lebih dari 99% efektif dan bersifat permanen. Metode ini diperuntukkan bagi orang yang telah memiliki semua anak yang mereka inginkan. 

Metode ini memiliki kelebihan, antara lain efektivitas langsung setelah sterilisasi, permanen, dan tidak mempengaruhi hubungan seksual. Sedangkan kekurangannya adalah sulit untuk kemungkinan rekonstruksi kembali. (Z-1)

Mungkin Anda Menyukai