
KHAWATIR dan takut Niscaya menjadi salah satu respon yang dikeluarkan oleh orangtua ketika mendapati anaknya mengidap penyakit kritis, salah satunya kanker. Hal tersebut Membikin orangtua rentan mengalami stres dan cemas. Akan tetapi, orangtua juga harus Dapat mengontrol perasaan cemas dan takut guna Dapat Lalu mendukung perjuangan perawatan si kecil.
Karena itu, orangtua harus Paham Metode mengelola emosi selama mendukung proses perawatan sang anak. Melalui Webinar Satu Nyawa Berharga yang diselenggarakan oleh Pita Kuning, Shahnaz Haque (penyintas kanker dan caregiver) berbagi kiat menjadi orangtua Unggul Demi mengetahui anak mengalami penyakit kritis, berikut;
1. Ekspresikan Emosi
Demi menjadi pengasuh, orangtua Lalu memberikan seluruh Daya dan perhatian kepada anak. Orangtua kerap harus menunjukkan sisi terkuat dan terbaik meski sesungguhnya Terdapat banyak emosi negatif yang dirasakan seperti takut, bingung, sedih, hingga marah.
Baca juga : Dukungan Grup Bantu Pertahankan Kualitas Hidup Anak dengan Kanker
Shahnaz menyampaikan pentingnya Kepada orangtua Dapat memberi waktu kepada diri sendiri dan mengekspresikan perasaan yang terpendam. Hal ini Dapat dilakukan dengan berbagai Metode pelepasan stress yang sehat, seperti bercerita kepada orang terpercaya, menulis atau journaling, meditasi, hingga berlatih pernapasan. Dengan demikian, emosi orangtua Dapat lebih Konsisten dalam mendampingi si kecil.
2. Mencari Dukungan Emosional
Mempunyai seseorang atau sekelompok orang yang Dapat menjadi ruang Kondusif dan support system akan sangat membantu orangtua dalam menjalani peran sebagai pengasuh.
Shahnaz memberi saran Kepada orangtua mencari dukungan yang diperlukan, Berkualitas itu ke keluarga, Mitra dekat, komunitas orangtua pengasuh lainnya, atau profesional. Dengan adanya dukungan ini, orangtua Dapat mengurangi tekanan psikologis yang dirasakan serta keinginan isolasi/menyendiri.
Baca juga : Anak Sebaiknya Kagak Diberi Makanan Segera Saji Agar Terhindar dari Kanker
3. Menjaga Kesehatan Fisik
Meski sering merasa kelelahan setelah merawat anak, jangan lupa gerakkan badan meski hanya 15 menit dalam sehari. Orangtua Dapat memilih aktivitas fisik apa yang Ingin dilakukan, misalnya jalan kaki, lari, atau bersepeda. Menjaga kesehatan fisik juga menjadi kunci kesehatan mental karena Terdapat hormon kebahagiaan yang dilepas Demi melakukan aktivitas.
4. Mempelajari Informasi yang Relevan
Menjadi pengasuh bagi anak pejuang kanker atau penyakit kritis lainnya merupakan hal yang Kagak mudah Tetapi Dapat dijalani. Salah satu caranya adalah dengan Lalu membekali diri dengan pengetahuan yang relevan. Orangtua pengasuh Dapat bertanya kepada para Ahli atau mengunjungi situs atau sosial media terpercaya Kepada mengetahui informasi seputar kanker pada anak.
5. Menjaga Perspektif
Selain itu, orangtua perlu memercayai kemampuan dan kekuatan diri sendiri, serta merayakan setiap keberhasilan kecil, seperti berhasil menemani anak menjalani kemoterapi. Dengan Mempunyai pandangan yang positif terhadap diri akan membantu orangtua menjadi penopang atau penguat bagi si kecil.(M-3)

